Ada seorang wisatawan sedang berwisata di sebuah hutan. Pada suatu hari, ketiga dia berada di pinggir sungai ia menemukan sebutir batu permata. Wisatawan ini lalu memungut batu permata ini dan memasukkannya kedalam ranselnya.
Keesokan harinya, dia bertemu dengan seorang pejalan kaki yang dalam keadaan sedih dan kuyu. Pejalan kaki ini bercerita kepada wisatawan ini bahwa dirinya adalah seorang pedagang, tetapi beberapa waktu yang lalu telah bangkrut, kehidupan pribadinya juga mengalami masalah. Kali ini dia keluar berwisata adalah untuk memperbaiki suasana hatinya, tidak disangka dia tersesat dalam hutan ini, semua perbekalan yang dibawa telah dimakan habis, sekarang dia sangat kelaparan dan kehausan. Mendengar ceritanya wisatawan ini tanpa sangsi mengeluarkan perbekalan yang tersisa sedikit membagi makan dengan pejalan kaki ini.
Ketika wisatawan ini membuka tas ranselnya, pejalan kaki ini melihat batu permata yang terdapat dalam ranselnya, lalu berkata, dirinya sekarang sangat mengharapkan akan mendapat bantuan modal supaya dapat memulai bisnis lagi. Wisatawan ini mengeluarkan batu permatanya tanpa sangsi menyerahkan kepada pejalan kaki ini.
Pejalan kaki ini sangat gembira, setelah wisatawan ini meninggalkannya, dia memeriksa batu permata ini. Ini ada sebutir batu permata yang sangat berharga, jika dijual, akan cukup membiaya sisa hidupnya. Pedagang ini dengan gembira merayakan keberuntungan nasibnya, tetapi hatinya merasa tidak enak, kenapa wisatawan ini terhadap permata yang demikian berharga sedikitpun tidak pelit.
Beberapa hari kemudian, kedua orang ini bertemu lagi, begitu bertemu, pedagang ini mengembalikan permata berharga ini kepada wisatawan ini. Dia berkata kepada wisatawan ini, “Setelah engkau meninggalkan saya, saya berpikir sampai lama, didalam diri kamu ini ada barang apakah sehingga bisa dengan tidak pelit menyerahkan kepada saya batu permata yang berharga ini? Saya berpikir, barang ini pasti lebih berharga dari batu permata, dia mungkin lebih perlu dimiliki oleh saya.” (Erabaru/hui)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar