Beberapa minggu yang lalu, saya mengeluh kepada kakak saya karena harus membawa anak saya ke dokter anak.
Kakak saya berkata, "Coba rubah cara pandangmu. Bukankah itu seharusnya membuatmu lebih bahagia?"
Baiklah....Gagasan untuk membuat suatu kegiatan yang tidak menyenangkan tampak menyenangkan, hanya dengan mengubah cara Anda berpikir tentang hal ini terdengar konyol. Meskipun demikian, saya memutuskan untuk mencobanya dan ternyata benar!
Saya selalu takut janji dokter anak. Anak saya merengek dan mengeluh dan tampaknya memerlukan suntikan setiap saat.
Tapi ketika saya berpikir tentang hal itu dari sudut pandang berbeda, mengatakan pada diriku sendiri, saya suka membawanya ke dokter, sikap saya berubah.
Saya menyadari bahwa saya ingin melakukan pekerjaan ini. Saya ingin menjadi orang yang mendengar apa kata dokter. Saya ingin menjadi orang yang berkonsultasi bagaimana caranya agar anak saya lebih sehat dan menyiapkan menu bergizi. Saya ingin menjadi orang yang memberikan ciuman untuknya dan permen lolipop setelah kunjungan dan menerima senyum manisnya.
Saya beruntung bahwa saya bisa melakukan hal-hal ini. Saya mencoba strategi yang sama ketika merapikan tempat tidur. Suatu pekerjaan harian yang tak butuh banyak berfikir.
Sekarang, daripada berpikir, alangkah membosankan, kataku pada diri sendiri, Saya suka melakukan hal ini. Mengapa? Karena usaha satu menit itu membuat seluruh kamar tidur saya lebih rapi dan enak dipandang. Ini adalah cara yang positif untuk memulai hari saya.
Tentu saja, cara ini tidak bekerja dalam segala situasi. Namun aku terkejut oleh karena pikiran positif ternyata membuat perbedaan. Cobalah. Mungkin Anda akan menemukan kesenangan tersendiri saat harus mencuci mobil.
Perencana Kebahagiaan: Lima Penguat Mood
Saya bersyukur atas begitu banyak hal dalam hidupku, tapi saya mengakui bahwa kadang-kadang saya terjebak dalam pemikiran negatif. Untunglah, saya sudah menemukan beberapa cara untuk membebaskan diriku keluar darinya.
1. Berhenti Sejenak (Pause)
Menenangkan diri sesaat, contohnya mendengarkan lagu yang saya suka-seperti menekan tombol “pause” di diri saya -membantu saya melepaskan perasaan negatif. Setelah itu, saya akan menerapkan cara pikir yang menyenangkan bagi tugas-tugas yang akan saya hadapi.
2. Menghargai
Disaat dikepung pekerjaan kantor maupun pekerjaan rumah, saya luangkan waktu untuk menghargai berkah yang Tuhan berikan pada saya: keluarga saya: orangtua, atau suami dan anak-anak, dan teman-teman baik saya. Ini menempatkan semuanya dalam perspektif positif dan dapat melakukannya dengan penuh cinta.
3. Menulis
Ketika saya sedang kesal atau marah, saya menumpahkannya pada tulisan di kertas dan kemudian kertas itu saya hancurkan dan buang ke tong sampah, melepas benda buruk amarah itu dari diri saya.
4. Bermain
Tidak mungkin bagi saya untuk bermuram durja ketika bermain dengan hewan peliharaan saya. Dia selalu membuat saya tertawa.
5. Percaya bahwa Tuhan
Percaya bahwa Tuhan lebih besar dari masalah yang saya hadapi adalah alasan yang cukup bagi saya untuk menjadi positif. (Erabaru/isw)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar