Rabu, 28 Juli 2010

Kisah Hidup si Kupu-Kupu

caterpillar

Di selembar daun jeruk ada seekor ulat bulu kecil, ulat bulu ini sekecil jempol, diatas kepala mereka terdapat dua buah tanduk kecil.

Mereka bergerak kesana kemari, kelihatannya seperti seekor keong kecil, warna tubuh mereka berwarna hijau.

Ulat bulu merayap kedaun, mengunyah daun-daun itu dengan lahap, mereka memakan daun dengan cepat seperti kelaparan.

Dalam sekejap, selembar daun sudah gundul ditelan mereka. Mereka juga suka bertarung, jika menyentuh mereka sedikit akan terlihat mereka mengangkat kepalanya dan kedua tanduk juga berdiri tegak kelihatan sangat marah dan siap bertarung.

Setelah beberapa hari ulat bulu ini gerakannya menjadi lamban, tubuhnya menjadi keras, tidak memakan apapun juga, sama sekali tidak bergerak, sehari kemudian kelihatannya mereka berubah menjadi kupu-kupu tetapi belum begitu sempurna.

Tubuhnya masih melengkung menjadi satu, kedua sayapnya juga belum terbuka, tetapi diatas tubuhnya sudah terlihat bunga warna-warni, perutnya juga mulai membuncit, berubah menjadi bulat, diatas perutnya terlihat garis-garis bunga, kedua tanduk diatas kepalanyanya juga mulai tumbuh menjadi kumis halus dan panjang. Tetapi tubuhnya masih sangat lemah, belum dapat terbang dengan bebas, mereka terlihat seperti sedang mabuk minum arak.

Sehari kemudian, mereka berubah menjadi tegar, merayap diatas daun, sebentar kemudian mereka mulai mengepakkan sayapnya dan terbang diatas langit yang biru, terbang jauh kealam bebas.

Kupu-kupu dengan riang terbang terkadang terbang ke atas langit, terkadang hinggap diatas bunga dan daun, terkadang hinggap dan beristirahat di atas pohon bambu, terkadang terbang ke sana-sini, manusia yang melihat cara terbang mereka yang lemah gemulai dan indah sangat senang.

Tetapi kehidupan kupu-kupu yang bebas dan gembira ini tidak bertahan lama. Pada suatu hari ketika dia sedang terbang kesana-sini bermain dengan gembira, tanpa sengaja dia jatuh ke sarang laba-laba, ketika sedang menggeliat berusaha melepaskan diri, laba-laba sudah mendekatnya memuntahkan jaringnya segera saja kupu-kupu terperangkap.

Pada saat ini kupu-kupu hanya dapat pasrah menyerahkan hidupnya. Manusia walaupun kasihan melihat kejadian ini tetapi tidak bisa berbuat apa-apa. Akhirnya dia ditelan hidup-hidup oleh laba-laba.

Kupu-kupu dengan menggunduli pohon jeruk akhirnya dapat memakai sehelai gaun yang indah, tetapi hidupnya berakhir ditelan hidup-hidup oleh laba-laba. Dapat dilihat orang yang merampas milik orang lain sebagai sumber hidupnya, walaupun dia memakai penampilan yang betapa glamour pun untuk menggelabui orang lain, masih tidak dapat menyembunyikan sifat jahatnya, akhirnya dia juga tidak akan dapat lolos dari hukuman. (Erabaru/hui)

Pejabat Bermoral Tinggi

li-daliang

Li Daliang (586-644 SM, Dinasti Tang) berasal dari kota Jingyang (saat ini Provinsi Shaanxi). Dia adalah seorang pejabat pusat yang jujur dan sedikit bicara, meskipun ia tidak dianggap pandai berbicara.

Tapi, dengan hati yang kuat dan tegas, ia tidak akan ragu-ragu terlibat dalam diskusi jujur dan terbuka dengan Kaisar. Dia juga bermoral tinggi, menunjukkan kesetiaan kepada teman-temannya, dan suka membalas kebaikan orang lain.

Sebagai pejabat pemerintah, Li tidak terlalu peduli pada ketenaran sendiri dan selalu memberi nasihat benar kepada Kaisar. Baik masyarakat dan negara memperoleh manfaatkan banyak dari saran baik yang diberikan Li kepada Kaisar Tang Taizong. Li pejabat pertama Walikota Yuezhong.

Pada awal Tahun Zhen'guan (periode berkuasa Tang Taizong disebut Zhen'guan), dia dipindahkan kembali ke pemerintah pusat dan dipromosikan Taifuqing (Posisi yang sangat dekat dengan Kaisar). Dia kemudian diangkat menjadi Walikota Liangzhou. Salah seorang pejabat yang bekerja dengannya  melihat seekor elang besar dan menyarankan agar Li memberikannya kepada Kaisar sebagai hadiah (Karena Tang Taizong menyenangi elang sebagai hewan peliharaan).

Li menulis dalam sebuah surat rahasia kepada Kaisar.

"Yang Mulia, Anda sudah lama telah berhenti berburu, tapi salah satu pejabat Anda telah memburu elang untuk Anda. Jika ini adalah ide Anda, Anda akan melanggar peraturan-peraturan lama Anda, tetapi jika hal ini idenya, Anda memiliki orang yang salah di istana," tulisnya.

Taizong menjawab dalam suratnya.

"Karena saya punya seorang pejabat baik di antara kamu, saya benar-benar tidak perlu khawatir tentang apa pun. Orang Kuno menganggap seperti kata-kata Anda memiliki bobot yang besar, mungkin sebanyak seribu pound. Hari ini, saya memberikan Anda vas huping. Meskipun ringan, itu adalah salah satu barang-barang pribadi saya," tulisnya.

Selanjutnya, Kaisar memberinya buku Han Ji (Sejarah Han) juga.

Li Daliang juga bermoral tinggi dan menunjukkan loyalitas kepada teman-temannya. Ia memberikan kakak dan adiknya pertolongan saat mereka dalam keadaan susah. Ketika ada keluarga miskin meninggal tidak punya uang untuk penguburan, Li selalu merawat dengan uangnya sendiri.

Pemerintah telah banyak memberikan pelayan kepadanya, tapi Li memberi mereka semua kepada sanak saudara dan orang yang membutuhkan. Meskipun dia seorang pejabat tinggi, terkenal, ia hidup sangat sederhana. Rumahnya kecil dan sederhana tanpa hiasan.

Setelah ia mengalahkan Fu Gongshi, Li diberi hadiah seratus pelayan. Ia berkata kepada para pelayan.

"Kalian semua anak-anak baik, tapi kemalangan telah membuat Anda kehilangan tempat tinggal. Bagaimana mungkin saya membawa Anda sebagai pelayan? "Dia membebaskan mereka semua. Ketika Kaisar Tang Gaozu (ayah Tang Taizong) mendengar tentang hal ini, ia memuji tindakan Li," kata Li.

Ketika orang lain baik kepada Anda, Anda harus ingat dan membalas mereka. Ini disebut, "Zhi En Bi Bao." Ingat kebaikan orang lain dan membayar mereka. Li adalah orang yang hidup dengan pepatah ini. Zhang Bi dulu pernah menyelamatkan hidup Li Daliang.

Setelah Li menjadi kaya dan terkenal, ia sering memikirkan Zhang dan mencari kesempatan untuk membalasnya. Tapi Zhang juga adalah orang bermoral tinggi. Dia membantu dan menyelamatkan orang lain, tetapi tidak pernah mencari balasan. Bahkan, ketika dia mendengar bahwa Li sedang mencari untuk membayar kebaikannya, ia sengaja menghindari Li.

Li mencari Zhang kemana-mana tapi tidak dapat menemukannya. Suatu hari, ia akhirnya bertemu Zhang di jalan. Dengan berlinang air mata, ia memegang tangan Zhang dan dengan rendah hati menawarkan semua uangnya. Zhang bersikeras bahwa ia tidak akan

menerima tawaran ini. Li juga mengatakan kepada Kaisar bahwa prestasi Li sebagian besar atas keberhasilan Zhang. Li meminta kepada Kaisar untuk memberikan posisinya sendiri dan jabatan untuk Zhang. Kaisar mempromosikan Zhang  akibat dari permintaan Li.

Pada saat itu, semua orang memuji Li atas tindakannya mengingat dan membayar kebaikan yang dia terima dari Zhang; pada saat yang sama, orang juga memuji Zhang atas kerendahan hatinya.  (Erabaru/art)

Jepit Rambut Emas Penyelamat

gold-hairpin

Li Shimian adalah seorang akademisi kerajaan di dinasti Ming. Satu tahun, ia pergi melihat pertunjukan lentera pada malam Festival Lentera (Januari 15) dan menemukan sebuah jepit rambut emas dalam perjalanan.

Keesokan harinya, untuk menemukan pemiliknya ia memasang pengumuman di depan pintu rumahnya. 

Tak lama berselang, seorang wanita datang dengan wajah ketakutan.

"Suami saya adalah kepala sipir di kekaisaran dan bertugas di luar negeri sekarang. Saya pergi untuk melihat lentera malam terakhir dan kehilangan jepit rambut emas. Saya memiliki salah satu jepit rambut lainnya yang sama dengan yang hilang sebagai buktinya, " katanya.

Setelah memeriksanya, Li Shimian mengembalikan jepit rambut emas padanya. Ketika suaminya kembali dari luar negeri, ia membawa banyak hadiah untuk mengucapkan terima kasih kepada Li Shimian. Namun Li menolak untuk menerimanya.

"Saya tidak akan memaksa Anda untuk menerima hadiah saya. Tapi ini adalah sepotong obat, disebut Resina Draconis. Saya membawanya dari luar negeri. Ini sulit dicari di dunia ini. Saya harap Anda menyimpannya," kata Sang suami pada Li Shimian.

Tak dapat menolak Li Shimian menyimpannya dan mengucapkan terima kasih.

Beberapa tahun kemudian, Li Shimian ditangkap kaisar, karena mengritik kaisar di istana. Kaisar Renzong marah dan memerintahkan penjaga istana untuk memukulnya dengan bongkahan seberat 9 kg sehingga Li sekarat dan tulang rusuknya juga patah.

Li Shimian lalu dilemparkan ke dalam penjara kerajaan. Pada saat itu, suami dari isteri yang pernah kehilangan jepit emas itu adalah kepala sipir penjara kekaisaran. Ia terkejut melihat Li Shimian dipenjara.

"Bukankah ini Tuan Li? Kaisar tidak memberikan perintah baginya untuk mati di sini," ucap sipir itu.

Oleh karena itulah, ia memanggil tabib secara rahasia. Tabib lalu memeriksanya.

"Dia dapat disembuhkan, tetapi kita memerlukan Resina Draconis sebagai obat, yang sangat sulit untuk mendapatkannya," kata tabib.

"Di rumah Mr. Li ada," kata sipir itu.

Dia kemudian mengirim orang untuk mencari isteri Li dan mendapatkan Resina Draconis. Karena tepat waktu pengobatan, Li Shimian selamat.

Kemudian, ketika kekaisaran dipegang oleh Xuanzong, Li Shimian dibebaskan dan dikembalikan ke jabatan sebelumnya. (Erabaru/snd)

Kura-Kura Membalas Budi

Kura-Kura Membalas Budi

Ada seorang pemuda yang tinggal bersama bapaknya, mata pencaharian mereka adalah bertani, mereka mempunyai sepetak sawah yang kecil, walaupun mereka berdua miskin tetapi mereka berdua bapak dan anak hidup dalam keadaan damai dan bahagia, bapaknya adalah seorang yang baik hati dan anaknya adalah seorang anak yang patuh.

Waktu berlalu tahun demi tahun,  bapaknya makin hari semakin tua, semakin tidak bertenaga lagi, walau sawah mereka kecil, tetapi jika hanya mengharapkan tenaga pemuda ini  saja untuk menanam padi akan sangat susah. Pada suatu hari bapaknya mengeluarkan uang tabungannya selama bertahun-tahun hidup menghemat, ia menyuruh pemuda ini pergi membeli seekor kerbau untuk membantunya membajak sawah.

Didalam perjalannya, karena kecapekan dia beristirahat di atas sebuah batu besar, dari jauh kedengaran suara anak kecil yang sedang bermain, karena heran dia mendekati mereka, dia melihat beberapa orang anak dengan bambu memukul sebuah batu, tetapi batu itu kelihatan bisa bergerak, dilihat dengan jelas rupanya itu adalah 5 ekor kura-kura, yang seekor lebih besar dan yang 4 ekor lebih kecil, kelompok anak kecil ini membalikkan kura-kura itu seperti gasing memutar mereka, dengan bambu memukul mereka dan memaksa mereka mengeluarkan kepalanya.

Pemuda ini tidak tega melihat kejadian ini, dan berkata kepada kelompok anak kecil ini :”Kenapa kalian mempermainkan kura-kura ini? dia juga mahluk hidup yang mempunyai perasaan sakit dan takut!” Kelompok anak kecil ini menjawab :”Kami dengan susah payah menangkap seekor ibu kura-kura dan 4 ekor anaknya, bukan urusanmu bagaimana kami akan memperlakukan kura-kura ini?”

Sekelompok anak kecil ini makin dinasehati makin mempergunakan cara yang makin keji menyiksa kura-kura ini, pemuda ini berkata lagi:”anak-anak melihat orang tua mereka dihina orang akan merasa sakit hati, orang tua yang melihat anak-anaknya disiksa orang lain juga akan sakit hati! Kalian tolong lepaskan keluarga kura-kura ini.”

Sekelompok anak kecil ini tidak peduli, malah mereka mengambil tali dan mengikat ke 5 ekor kura ini menjadi satu dan melempar mereka kesana kemari, pemuda ini bertanya kepada kelompok anak kecil ini dengan cara apa mereka mau melepaskan kura-kura ini. Mereka menjawab mereka akan menjual kura-kura ini, pemuda ini bertanya dengan berapa harga mereka akan menjualnya? Mereka asal menjawab sebuah harga yang tinggi, pemuda ini memegang-megang uang dikantungnya berpikir jika membayar uang ini kepada kelompok anak ini maka dia tidak bisa membeli kerbau lagi, tetapi melihat mereka menyiksa kura-kura ini sungguh tidak tega, akhirnya dia menyerahkan semua uangnya kepada kelompok anak-anak ini.

Setelah melihat kelompok anak-anak ini pergi, dia berlutut dengan hati-hati melepaskan tali yang mengikat kura-kura ini, lalu seekor demi seekor dia melepaskan kura-kura ini ke sungai, mereka menengadahkan kepalanya memandang kepemuda ini, mengeluarkan pancaran mata yang sangat berterima kasih.

Pemuda ini berkata :”Cepat pergilah, jika tidak nanti kelompok anak kecil ini kembali lagi, kalian akan berada dalam keadaan bahaya,  cepat berenang menjauh dari sini supaya saya dapat meninggalkan kalian dengan tenang!” Keluarga kura-kura ini seakan mengerti apa yang dikatakannya berenang menjauh dengan cepat, tetapi ketika mereka sampai dipertengah sungai mereka masih membalikkan kepalanya melihat pemuda ini.

Pemuda ini setelah pulang kerumah, menceritakan kejadian ini kepada bapaknya, bapaknya sangat gembira mendengar ceritanya sambil berkata :”Perbuatanmu sungguh terpuji, dengan uang itu dapat menyelamatkan 5 nyawa, lebih berharga daripada membeli seekor kerbau! Kita berdua masih sehat, rajin sedikit bekerja pasti akan bisa mengumpulkan uang lagi membeli kerbau.”

Pada suatu tengah malam, bapaknya mendengar suara ketukan pintu “tok..tok.tok.” dia lalu membuka pintu dan didepan pintunya adalah seekor kerbau yang berdiri didepan pintunya dan dileher kerbau tergantung secarik kertas yang tertulis :”keluarga kura-kura dipinggir sungai mengumpulkan uang dan membeli seekor kerbau sebagai hadiah balas jasa kepada tuan penolong kami.”

Walaupun ini adalah sebuah legenda, tetapi  disini kelihatan jelas ada dua cara memperlakukan mahluk hidup, yang satu meremehkan mahluk hidup, menyiksa dan menyakitinya, sedang yang lain menyayangi semua mahluk hidup, walaupun wujud dan bentuk mereka sangat berlainan dengan kita, tetapi kita harus tetap menghormati, melindungi hak-haknya supaya dapat hidup dengan tenang.

Berbelas kasih kepada semua mahluk itu, adalah sebuah kehangatan hati, sebuah pemandangan yang indah! Saya harap dalam kehidupan ini kita lebih banyak membuka hati kita melihat betapa indahnya alam semesta ini, betapa indahnya hidup ini, dengan segenap hati  menjaga kelestarian alam semesta supaya dunia ini lebih dapat bersinar lebih cerah lagi. (Erabaru/hui)

Jumat, 23 Juli 2010

Pengorbanan Raja Rusa

raja-rusa

Dahulu kala, di sebuah hutan yang subur terdapat seekor raja rusa yang sangat gagah. Badannya tinggi tegap, diatas kepalanya terdapat tanduk bercabang, sepasang matanya sangat tajam, serta di badannya tumbuh bulu bunga-bunga yang cantik.

Raja rusa ini dengan sekelempok rusa hidup di hutan yang subur. Mereka memakan rumput dan bunga yang tumbuh subur di hutan ini dan meminum air pengunungan yang murni dan bersih, mereka hidup dengan bebas, damai dan bahagia.

Tetapi kehidupan yang tenang ini tidak bertahan terlalu lama.

Pada suatu hari, ada seorang raja yang membawa banyak prajuritnya berburu dihutan ini, raja juga membawa anjing dan elang pemburu. Mereka segera mengepung seluruh hutan ini, anak panah berterbangan bagaikan hujan yang turun dengan deras.

Raja rusa membawa rakyatnya berlarian kesana-kemari untuk menghindar, dengan susah payah akhirnya mereka terlepas dari kepungan pemburu, tetapi banyak rusa yang sudah mati kena anak panah para pemburu. Ada juga rusa yang terjatuh ke jurang, ada yang jatuh kedalam perangkap, ada yang tertangkap hidup-hidup, serta ada yang terluka parah dan ada yang terjatuh ke dalam sungai dan rawa-rawa.

Raja rusa melihat banyak rakyatnya yang mati dan terluka hatinya sangat sedih. Dia beranggapan setelah tragedi ini berlalu mereka dapat hidup dengan damai lagi, tetapi beberapa hari kemudian raja dan prajuritnya datang berburu lagi, sekali ini lebih banyak yang mati dan terluka.

Rupanya raja sangat gemar makan daging rusa, sehingga setelah selang beberapa hari mereka pasti akan datang berburu kembali.

Raja rusa berpikir,

”Saya sebagai seorang raja, harus melindungi rakyat saya, jika saya masih tinggal di hutan ini hanya untuk mendapat makanan yang segar dan air yang jernih bersih, membuat rakyat saya banyak yang mati dan ditangkap, sungguh tidak pantas saya menjadi seorang raja! Tetapi kami harus pindah kemanakah? Dimana ada tempat yang lebih bagus dari hutan ini lagi?.

Setelah lama berpikir akhirnya raja memutuskan akan menjumpai raja untuk bernegosiasi, dia lalu pergi ke kota mencari sang Raja.

Rakyat yang berada di kota melihat ada seekor rusa yang berbadan tegab dengan langkah gagah memasuki kota, menjadi sangat keheranan.

Semua orang berkata,

”Karena raja kita adalah seorang raja yang baik hati, berbelas kasih dan arif sehingga dikunjungi rusa ajaib.”

Mereka semua beranggapan ini merupakan pertanda baik, sehingga tidak ada seorangpun berani menghalangi dan menangkap raja rusa ini.

Raja rusa sampai kehadapan raja sambil berlutut berkata,

”Kami semua hidup di lingkungan Baginda, kami harap mendapat perlindungan dan ketenangan  hidup, tetapi akhir-akhir ini kami diserang oleh kelompok pemburu sehingga banyak diantara kami mati dan luka parah. Saya mendengar Baginda suka makan daging rusa, kami tidak berani menghindar. Kami hanya ingin tahu, dalam sehari Baginda memerlukan berapa ekor rusa. Maka jumlah itu akan dengan sukarela datang, percayalah kepada kami, kami tidak akan berbohong. Atas nama Tuhan yang berbelas kasih, saya harap Baginda mengasihani kami!.”

Raja setelah mendengar perkataan raja rusa menjadi sangat terkejut dan berkata kepada raja rusa,

"Menurut koki istana sehari hanya memerlukan seekor rusa, tidak disangka karena sehari hanya memerlukan seekor rusa, membuat begitu banyak rusa yang mati dan luka. Saya sangat menyesal, baiklah seperti yang engkau katakan tadi jika setiap hari ada seekor rusa yang dengan suka rela datang ke dapur istana, saya bersumpah mulai hari ini tidak akan pergi ke hutan berburu lagi.”

Setelah berterima kasih kepada raja, raja rusa kembali ke hutan mengumpulkan semua rakyatnya mengumumkan hasil negosiasinya dengan raja.

Raja rusa berkata,

"Mulai sekarang, setiap hari hanya ada seekor rusa demi keselamatan  kita semua mengorbankan dirinya sendiri, maka seluruh rakyat kita dapat hidup dengan aman, jika tidak demikian kita selamanya tidak dapat hidup dengan aman lagi.”

Seluruh rakyat rusa setelah mendengar perkataan raja rusa, mereka juga berangggapan hanya dengan cara demikian dapat hidup aman. Akhirnya mereka dengan sukarela berurutan menentukan diri sendiri pergi menghadap ke dapur istana.

Mulai saat itu, setiap hari tentu ada seekor rusa yang otomatis datang ke dapur istana, mulai saat itu juga raja tidak pernah berburu lagi dihutan.

Yang mendapat giliran ke dapur istana, sebelum memulai perjalanan datang menghadap dan berpamitan ke raja rusa.

Raja rusa selalu dengan penuh air mata, menasehati mereka,

”Di dalam kehidupan ini, pasti suatu hari akan mati, engkau mengorbankan nyawamu demi kita semua, ini adalah sebuah hal yang sangat membanggakan. Engkau  jangan takut dan  jangan dendam, pergilah dengan tenang!”

Hari demi hari berlalu.  Pada hari ini, giliran seekor rusa betina mengorbankan hidupnya.

Tetapi rusa betina ini sedang hamil tua, dia sedang mengandung seekor rusa kecil yang sudah mendekati hari melahirkan, rusa betina ini berlutut dihadapan raja rusa sambil menangis berkata,

”Baginda, saya bukan takut mati, tetapi anak didalam kandungan saya ini tidak berdosa, ia mempunyai hak untuk terus hidup! Mohon baginda tunda beberapa hari, biarkan giliran yang berikutnya pergi, setelah melahirkan saya pasti akan pergi melapor ke dapur istana.”

Rusa yang mendapat giliran berikutnya mendengar harus segera pergi, dengan berlutut dihadapan raja rusa sambil menangis memohon,

”Baginda! Jika tiba giliran saya mati saya pasti tidak akan menghindar, menurut peraturan saya masih berhak untuk hidup satu hari satu malam lagi, setelah satu hari satu malam lagi  saya pasti akan mati dengan rela.”

Raja rusa merasa serba susah,

”Jika membiarkan rusa betina pergi! sekali akan mengorbankan 2 nyawa, jika membiarkan rusa ini pergi! Gilirannya masih belum sampai.”

Setelah berpikir sejenak raja rusa membiarkan kedua ekor rusa itu mengundurkan diri memutuskan dirinya sendiri yang akan menggantikan mereka.

Setelah raja rusa sampai di dapur istana, dia berlutut disana, dengan pasrah menanti.

Karena raja rusa pernah ke istana, koki istana segera mengenalinya, dia melihat rusa yang gagah berani ini datang sendiri mengorbankan dirinya, merasa sangat heran, lalu dia pergi melapor hal ini kepada raja.

Raja menyuruh pengawalnya membawa raja rusa menghadapnya dan bertanya,

”Kenapa hari ini engkau sendiri yang datang?”

Raja rusa lalu menceritakan cerita tentang rusa betina yang mengandung tua dan seekor rusa yang belum gilirannya dia tidak tega mengorbankan mereka, akhirnya memutuskan dirinya sendiri yang menggantikan mereka.

Raja setelah mendengar kisah ini sangat terharu sambil meneteskan air mata berkata,

"Tidak disangka seekor rusa adalah seekor binatang dapat demikian mengorbankan dirinya sendiri demi rusa yang lain! sedangkan saya sebagai manusia, setiap hari harus membunuh seekor rusa hanya demi memenuhi nafsu makan saya. Saya ini sebagai raja rusa saja tidak pantas!"

Raja segera memerintahkan koki istana melepaskan raja rusa, mulai saat itu dia berjanji tidak akan memakan daging rusa lagi. Raja pun memerintahkan seluruh rakyatnya mulai saat itu tidak boleh menyakiti para rusa, jika tidak menuruti perintah akan dihukum dengan hukuman berat.

Raja rusa setelah kembali ke hutan, mulai saat itu dia dan seluruh rakyatnya kembali hidup dengan damai dan bahagia lagi. (Erabaru/hui)

Dua Gentong

crack_pot

Seorang wanita tua mempunyai dua buah gentong besar, masing-masing tergantung pada ujung sebatang tongkat panjang, yang dibawa di pundaknya.  Salah satu gentong retak,  sedangkan gentong yang satu lagi sangat baik untuk mengangkut satu air penuh. 

Setelah melewati jalan dari sungai ke rumah, gentong yang retak hanya menghasilkan setengah gentong air. Selama 2 tahun hal ini terjadi, wanita tersebut hanya membawa pulang satu setengah gentong air setiap harinya.

Tentunya, gentong yang sempurna tersebut sangat bangga dengan air yang dihasilkannya.  Sedangkan, gentong yang retak malu dengan ketidaksempurnaan dirinya, dan sedih bahwa Ia hanya dapat mengahasilkan setengah dari kemampuannya.

Setelah 2 tahun dari sesuatu yang ia pikir sebagai kegagalannya, Gentong yang retak berbicara dengan wanita tua di tepi sungai.

“Saya sangat malu dengan diri saya, karena retak pada diri saya, menyebabkan air bocor selama perjalanan dari sungai ke rumah,"  katanya.

Wanita tua kemudian tersenyum.

"Apakah kamu memperhatikan, bahwa bunga tumbuh di sisi jalan yang kamu lewati, tetapi tidak ada pada sisi yang lain? Itu karena aku sudah tahu tentang  kekuranganmu, jadi aku menanam benih bunga di sepanjang jalurmu, dan setiap hari kita pulang ke rumah, kamu menyiraminya. Selama dua tahun ini, aku telah memperoleh bunga yang indah untuk dekorasi meja. Tanpa dirimu dengan keadaan seperti sekarang ini,  tidak akan ada keindahan di dalam rumah.”

Setiap orang memiliki kekurangan-kekurangan yang unik. Tetapi, justru kelemahan dan kekurangan yang kita miliki, yang membuat hidup kita ini sangat menarik dan mengesankan. Kamu hanya perlu melihat seseorang apa adanya, dan mencari hal baik yang mereka punyai.

Kepada semua teman gentongku yang tidak sempurna, nikmatilah hari yang indah ini dan ingat untuk melihat indahnya dan mencium wangi bunga di sepanjang sisi jalanmu. (et/top)

Burung Pelit

burung-elang

Di sebuah kota ada sebuah kebun buah, di sana terdapat banyak pohon Phipha. Sejenis pohon dengan buah yang berwarna kuning dengan rasa sangat manis. Sementara daunnya dapat dijadikan obat.

Ada seekor burung setiap hari berkeliling di kebun buah ini, layaknya seorang petugas ronda kebun buah.

Setiap ada orang yang mendekati kebun buah ini, dia akan menjerit dengan keras. Apalagi kalau ada orang yang ingin memetik daun dan buah phipha, dia akan dengan histeris menjerit.

Jika kita dengan teliti mendengar jeritannya, akan terdengar seperti, ”Semua ini milikku! Semua ini milikku!”.

Setiap tahun ketika musim panen buah dia akan menjerit seperti itu.

Pada tahun ini, orang yang berkunjung ke kebun buah ini lebih banyak dari tahun yang lalu. Burung yang berada diantara kerumunan manusia ini menjerit lebih keras lagi, kelihatannya seperti panik. Tetapi semua orang sudah biasa mendengar jeritannya, dan tidak merasa aneh lagi.

Tidak ada yang menggubrisnya, semua orang dengan asyik memetik daun dan buah phipha. Burung kecil ini terus menjerit sampai muntah darah dan akhirnya mati.

Ada sekelompok bhiksu yang sedang dalam perjalanan pulang ke biara mendengar cerita ini. Setelah sampai di biara lalu bertanya kepada guru mereka kenapa burung ini menjerit sampaii mati?.

Gurunya pun mulai bercerita.

Dahulu kala ada seorang pemuda. Setelah kedua orang tuanya meninggal warisan dari orang tuanya sangat banyak. Setiap hari dia menghitung kekayaannya, dia menginginkan hartanya setiap hari semakin bertambah. Hasil kebun buah dan padi yang belum dipanen juga dimasukan kedalam hitungan kekayaannya.

Pemuda ini beranggapan di rumah lebih banyak satu orang makan akan menambah biaya pengeluaran yang lebih besar. Oleh sebab itu dia tidak mau menikah dan mempunyai anak. Pembantu rumahnya juga dipecat. Ketika dia sudah tua dan meninggal, hartanya diambil alih oleh pemerintah dan dijadikan kawasan hijau (taman umum), dikarenakan dia tidak memiliki ahli waris.

Burung kecil ini pada kehidupan yang lalu adalah pemuda yang pelit itu. Sifat dasar yang tamak dan pelit masih ada, dia beranggapan kebun buah ini masih miliknya, tidak menginginkan orang memetik buah di kebunnya. Oleh sebab itu dia terus menjerit.

”Semua ini milikku! Semua ini milikku!,” jeritnya. Menjerit sampai muntah darah dan mati.

Sifat tamak dan pelit yang tidak mempunyai keinginan untuk menderma, akan berakibat, 'mendapat balasan perasaan tidak aman'.

Manusia jika ingin hidup lebih bahagia, terlebih dahulu harus mempunyai sifat belas kasih terhadap orang lain. Memberikan lebih banyak belas kasih akan memperoleh lebih banyak berkah. Membuang lebih banyak keterikatan hati, akan menjadi lebih bijaksana. (Erabaru/ hui)

Helen Keller (1880--1968)

Helen_Keller

Seorang advokat pionir perjuangan hak asasi orang cacat, Helen Keller dilahirkan di Tuscumbia, Alabama. Terperangkap di dunia gelap dan sunyi setelah penyakit yang dideritanya membuatnya tuli, bisu, dan buta pada usia 19 bulan, dia menjadi anak yang sengaja merusak. Saat berusia tujuh tahun, keluarganya mempekerjakan Anne Sullivan (1866-1936), lulusan baru dari Institut Perkins untuk orang-orang tunarungu, sebagai guru atau pengajar privat di rumah. Setelah hanya dua minggu suatu terobosan baru muncul ketika Helen mengerti kata "air" yang Anne peragakan dengan isyarat tangannya, dan ikatan seumur hidup terbentuk antara dia dan "guru".

Tahun 1900, Keller masuk Radcliffe College. Sullivan mendampinginya dalam semua kelasnya dan menerjemahkan kuliahnya dengan isyarat tangannya. Ketika Ladies Home Journal meminta Helen menulis autobiografinya, Sullivan membayar profesor Harvard John Macy untuk membantu mereka. The Story of My Life muncul tahun 1902. Tahun 1904, Helen lulus cum laude. Sullivan dan Macy menikah tahun berikutnya, tetap bersama-sama hingga tahun 1913.

Tahun 1906, ketika New York membangun State Commission for the Blind, gubernur menunjuk Keller untuk lembaga tersebut, dia dan Macy menjelajahi negara untuk mengumpulkan dana. Keller juga meluncurkan kampanye menentang ophthalmia Neonatorum -- kebutaan pada bayi -- menjadikannya orang pertama yang menyuarakan tentang bagaimana penyakit kelamin, yang tidak bisa dicegah, menyebabkan penyakit tersebut dan penyakit lainnya yang mematikan. Pada akhir tahun tersebut, Mary Agnes Thomson (1885-1960) bergabung dengan rumah mereka sebagai pengurus rumah tangga yang tinggal di dalam.

Tahun 1924, American Foundation for the Blind (AFB) menjadikan Keller sebagai juru bicaranya. Dia juga terus aktif dalam berbagai gerakan reformasi sosial, termasuk penghapusan tenaga kerja anak-anak dan hukuman mati. Setelah Macy meninggal tahun 1936, Thomson menjadi rekan Keller. Tahun 1930an, Keller secara efektif melobi Washington atas nama AFB, yang membantu mendapatkan pelayanan buku-buku percakapan dan bacaan untuk tunanetra yang didanai oleh pemerintah federal, dan dia menjadi penolong dalam membuat tunanetra dimasukkan sebagai kategori yang dijamin di bawah Ayat X Undang-Undang Jaminan Sosial (Social Security Act).

Selama Perang Dunia II, Keller melakukan perjalanan membangun moral rumah sakit militer, dan tahun 1950an dia melakukan perjalanan mengajar ke Afrika Selatan, Timur Tengah dan Amerika Latin untuk orang-orang yang cacat visual. Setelah kematian Thomson tahun 1960, Keller pensiun dari kehidupan publik. Tahun 1964, dia dianugerahi Presidential Medal of Freedom oleh Presiden Lyndon Johnson (1908- 1972).

Buku-buku Keller meliputi The World I Live In (1908), Out of the Dark (1913), Midstream -- My Later Life (1930), Let Us Have Faith (1940), Teacher: Anne Sullivan Macy (1955) dan The Open Door (1957). Dia juga membuat dua film dokumenter tentang kehidupannya, Deliverance (1918) dan Helen Keller in Her Story (1954).

 

Penulisan buku

Keller menulis total 12 buku yang diterbitkan dan beberapa artikel.

Pada usia 11 tahun, Keller menulis bukunya yang pertama dengan judul The King Frost (1891). Ada tuduhan bahwa cerita ini dijiplak dari The Frost Fairies karya Margaret Canby. Sebuah investigasi atas masalah tersebut mengungkapkan bahwa Keller mungkin telah mengalami kasus cryptomnesia, dimana ia memiliki cerita Canby yang dibacakan untuknya tapi lupa tentang hal itu, sedangkan memori tetap berada di bawah sadarnya.[1]

Pada usia 22, Keller menerbitkan autobiografinya, The Story of My Life (1903), dengan bantuan dari John Macy dan isterinya, Anne Sullivan. Ini termasuk kata-kata yang Keller tulis dan kisah hidupnya hingga usia 21, yang ditulis selama waktu kuliahnya.

Pada 1908, Keller menulis The World I Live In (1908) yang memberikan pembaca wawasan bagaimana perasaannya tentang dunia.[2] Out of the Dark, serangkaian esai tentang sosialisme, diterbitkan pada tahun 1913.

Autobiografi spiritualnya, My Religion, diterbitkan pada tahun 1927 dan diterbitkan kembali sebagai Light in my Darkness (Cahaya dalam Kegelapan saya).

Judul buku : 100 Wanita yang Mengguncang Dunia

Judul asli artikel : Helen Keller (1880-1968)

Penulis : Gail Meyer Rolka

Penerbit : Delapratasa Publishing

Halaman : 140 -- 141

Kamis, 22 Juli 2010

Perbedaan antara suka,,sayang,,dan cinta

love_101

Perbedaan antara suka,,sayang,,dan cinta !

Suka adalah saat kamu ingin memiliki seseorang. . .

Sayang adalah saat kamu ingin membahagiakan orang itu. . .

Dan cinta adalah saat kamu akan berkorban untuk orang itu . . .

Saat kamu bersedih dan menangis maka seseorang yg “menyukaimu” akan berkata ’sudahlah jgn menangis lg’

tp seseorang yg ‘menyayangi’ akan diam dan ikut menangis bersamamu . . .

Dan seseorang yg ‘mencintaimu’ akan membiarkanmu menangis dan menunggumu hingga tenang lalu berkata ‘mari kita selesaikan ini bersama’

saat seseorang yg menyukaimu berada disampingmu maka dia akan bertanya ‘bolehkah aku menciummu?’

tp seseorang yg menyayangimua maka dia akan berkata ‘biarkan aku memelukmu’

dan seseorang yg mencintaimu takkan berbicara..dia hanya akan selalu memegang erat tanganmu seakan dia takkan mau membiarkanmu terjatuh . . .

Saat kamu menyukai seseorang dan seseorang itu menyakitimu maka kamu akan marah dan takkan mau lg berbicara dengannya..

Tp jika kamu menyayangi seseorang dan seseorang itu menyakitimu maka kamu akan menangis karenanya..

Dan jika kamu mencintai seseorang dan seseorang itu menyakitimu maka kamu akan tersenyum walau itu pahit dan berkata ‘dia hanya belum tahu apa yg dia lakukan’

suka hanyalah keegoisan diri sendiri…

Sayang adalah memberi dan menerima..

Dan cinta adalah rela berkorban…

Suka hanya akan berbuat jika itu menyenangkan..

Sayang berbuat karena ingin selalu ada untuknya..

Dan cinta berbuat karena tak ingin membuatnya terluka tak peduli bgaimana keadaan kita. . .

Kasih Sayang Seorang Ayah

Kasih Sayang Papa

Di suatu hari ada seorang kepala suku.Kepala suku itu sangat dihormati oleh rakyatnya.Bukan hanya karena keperkasaan fisiknya,namun juga karena ketegasannya dalam menegakkan hukum di sukunya sehingga suku itu sangat aman dan tenteram.


Pada suatu hari ada seorang warga sukunya yang melaporkan bahwa salah satu hewan ternaknya telah hilang dicuri orang.Kemudian, setelah mendengar berita itu kepala suku mengumpulkan rakyatnya.Dan ia berkata kepada semua rakyatnya.


“Hukum harus ditegakkan!!!.Barang siapa yang mencuri di suku kita akan dihukum dua puluh lima kali cambuk.”(Sahut kepala suku dengan suara yang lantang).


Keesokan harinya ada salah satu warganya lagi yang melaporkan pencurian hewan ternak yang telah menimpa dirinya.Lalu kepala suku itu menaikkan hukuman sampai lima puluh kali cambuk.Kejadian itu terus terjadi hingga tiga kali.Tak tanggung-tanggung, kepala suku menaikkan hukuman hingga seratus kali cambuk.


Hari berikutnya, kepala suku itu melihat warganya sedang berkerumun di depan rumah salah satu warga.Dan ia bertanya kepada salah satu warganya.
“Ada apa ini???.Kenapa mereka semua berkerumun seperti itu???.”(Sahut kepala suku).
“Ada seorang pencuri yang sedang dihakimi warga.Dengar-dengar katanya yang dihakimi itu adalah pencuri yang mencuri hewan-hewan ternak di suku kita ini.”(Sahut salah satu warga sukunya).
“Cepat antar aku ke sana!!!.”(Sahut kepala suku).
“Baik kepala suku!!!.”(Sahut salah satu warganya).
Sesaat kepala suku itu tiba di tempat warganya berkerumun,ia berkata kepada semua warganya yang ada di tempat itu.


“Berhenti…berhenti.Kalian tidak boleh main hakim sendiri.”(Sahut kepala suku).
Ketika melihat pencuri itu,ia terkejut.Ternyata pencuri itu adalah putranya sendiri.
“Apa!!!.Tidak mungkin…tidak mungkin.”(Sahut kepal suku sambil terkejut).


Saat ini kepala suku tengah mengalami dilema.Apa yang harus ia pilih.Apakah ia harus membela anaknya dan membatalkan semua hukuman itu ataukah malah sebaliknya.Tapi,hukum harus tetap ditegakkan.Dan akhirnya kepala suku itu merelakan putranya untuk dihukum.


Keesokan harinya tiba waktunya eksekusi.Putra kepala suku itu diikat di tiang dengan mata tertutup oleh sehelai kain.Dan algojo telah bersiap-siap dengan membawa cambuk dan mengambil tempat tepat di samping putra kepala suku.Algojo itu mengangkat tinggi-tinggi cambuknya sambil menunggu aba-aba dari kepala suku.Namun,bukan aba-aba yang didengar oleh algojo itu.Melainkan teriakan yang keluar dari mulut kepala suku.


“Tunggu!!!.”(Teriak kepala suku sambil bergegas menuju putranya).
Kepala suku itu melepas baju kebesarannya dan menutupi seluruh tubuh anaknya.
“Jangan cambuk anakku.lebih baik cambuklah aku!!!.”(Sahut kepala suku).


Karena itu perintah kepala suku,akhirnya algojopun mencambuk kepala suku.Setiap kali ia di cambuk,ia berkata kepada anaknya.
“Ayah sayang kepadamu nak!!!.Ayah tidak akan membiarka seorangpun menyakitimu.”(Teriak kepala suku).


Karena melihat peristiwa itu,semua orang yang ada di tempat itu terharu atas sikap kepala sukunya.Bahkan isteri dan putranya juga menangis.Saat itulah kasih sayang seorang ayah muncul.{inet}

Sabtu, 17 Juli 2010

Aku terlahir 500 Gram dan BUTA

Aku terlahir 500gr n buta

TRUE STORY 091349_1
Miyuki inoue membuat karangan tentang hidupnya sendiri. Cerita yang memenangkan lomba mengarang SLB tingkat nasional Jepang.
Air Mata Ibu
Beratku hanya 500 gram waktu dilahirkan. Dokter yang bekerja di rumah sakit tempatku dilahirkan bercerita kalau ibu tidak bisa mendengarkan penjelasan karena matanya sudah dibanjiri air mata melihat diriku yang begitu kecil.

Kelima jariku sebesar korek api. Kepalaku sebesar telur. Pinggulku sebesar jari kelingking orang dewasa. Selama tujuh bulan aku dibesarkan dalam inkubator rumah sakit.


Ibu setiap hari datang mengunjungi, tidak peduli apakah saat itu sedang turun hujan atau salju. Dia bahkan datang tanpa membawa payung. Dia mengajakku berbicara dan membelai kepalaku. Jika Ibu memberikan jarinya ke dalam inkubator, aku segera meraih dan menggenggamnya.
Sebelum Ibu datang ke rumah sakit, para suster langsung membersihkan mukaku dan mengganti popokku dengan terburu-buru. Mereka benar-benar repot. Kalau ditanya mengapa, alasannya karena Ibu akan memarahi mereka kalau melihat sedikit kotoran saja dimukaku.
“Kenapa mukanya kotor? Masa bersihin muka bayi saja kalian tidak bisa? Saya tahu kalian sibuk. Saya tahu kalian sibuk, tapi lakukan pekerjaan dengan baik!”


Lima bulan setelah dilahirkan, untuk pertama kalinya aku dikeluarkan dari inkubator dan dipeluk oleh Ibuku sendiri.
“kamu hebat sekali, bisa bertahan hidup sampai sekarang, Miyuki,” Katanya sambil menangis.
Waktu itu pula, Ibu tahu dari para dokter tentang mataku.
“Mata Miyuki, untuk seterusnya, tidak akan bisa membedakan bentuk lagi”. Air mata Ibu terus mengalir tidak bisa dihentikan. Dia tidak tahu bagaimana caranya bisa sampai ke rumah.


Akan tetapi, kemudian Ibu berubah pikiran dan bersumpah pada dirinya sendiri, “Aku akan berjuang untuk hidup bersama dengan Miyuki-chan.. !”
Waktu aku TK, aku dan Ibu pernah berjalan-jalan ke taman dekat rumah. Sebelum mulai bermain, Ibu menjelaskan, “Di sini ada bangku. Kalau kamu berjalan ke depan sedikit lagi, ada papan iklan. Hati-hati." Dia menjelaskan dengan teliti.


Akan tetapi, waktu sedang bermain di sana, aku menabrak papan iklan dan terluka parah, namun ibu sama sekali tidak membantu. Dia pura-pura tidak tahu walaupun aku terluka.
“itu gara-gara kamu tidak berhati-hati waktu berjalan,kan? Kalau sakit, lain kali hati-hati waktu bermain!” Hanya itu ucapan Ibu.
Waktu aku jatuh dari tangga di rumah, aku sangat kesakitan dan tidak bisa bergerak. Ibu dari atas bertanya, ” Sedang apa kamu di sana?” “Aku jatuh dan tidak bisa bergerak.” Ibu hanya mengatakan satu hal, ” Salah sendiri.” Hanya itu.


Pernah ada kejadian seperti ini, aku sedang bermain ayunan sewaktu tiga orang anak laki-laki datang ke arahku dan berkata, “Eh, lihat, dia buta, lho!”

Ibu memburu ke arahku, ” Terus, kenapa kalau anak ini buta? Kalian tidak pernah pikir kalau anak ini bekerja jauh lebih keras daripada kalian?”
Anak-anak itu terkejut mendengarnya dan langsung meminta maaf, ” Maafkan kami , Tante.” Anak-anak itu kemudian bermain bersamaku.
Ketika kelas tiga SD, aku mulai belajar menaiki sepeda yang menggunakan roda penolong. Aku semula berpikir Ibu akan menuntunku lebih dulu sebelum mulai latihan, namun Ibu hanya duduk di bangku dan mulai berteriak supaya aku mulai bersepeda. Beberapa kali aku jatuh dari sepeda, darah
membanjiri lutut dan sikuku. Ibu tetap diam.
Saat jatuh untuk pertama kali, aku kesulitan mencari sepeda. Akhirnya aku menemukan setangnya dan dengan sekuat tenaga mendirikan sepeda itu lagi. Ibu tetap berteriak-teriak dan aku marah sekali.
Ibu jahat sekali, pikirku pada waktu itu. Aku jatuh bangun beberapa kali sampai akhirnya merasakan angin menerpaku.


"Aku bisa naik sepeda..!"
Ibu berlari ke arahku ” Miyuki Kamu hebat! Kamu bisakan kalau berusaha lebih dulu!” Dia lalu memelukku. Aku lupa kalau sedang marah kepadanya ketika berada dalam pelukannya.
Sekarang, aku sudah kelas tiga SMP. Sampai sekarang Ibu masih mengajariku berbagai hal, untuk bersimpati terhadap orang lain, untuk terus berusaha jika ingin melakukan sesuatu, dan untuk bertingkah laku sopan.


Aku sangat mencintai Ibu.
Aku mungkin tidak bisa melakukan banyak hal karena buta. Akan tetapi, aku percaya bisa melakukan banyak hal kalau aku berusaha.Sekarang aku ingin Ibu bisa mengalirkan air mata bahagia. Air mata bahagia yang terus mengalir sampai tidak bisa berhenti.
Akan tiba saatnya waktu impianku itu bisa tercapai.. T,T
—– end —–


Dan ini riwayat hidup Miyuki Inoue :
1984 Pada tanggal 21 Agustus aku lahir di Kota Kurume, propinsi Fukuoka.
1988 Aku masuk TK Megumi.
1991 Masuk SLB Fukuoka program Sekolah Dasar.
1997 Masuk SLB Fukuoka program Sekolah Menengah Pertama. Menjadi anggota OSIS waktu kelas satu dan dua SMP.
Memenangkan lomba mengarang antar sekolah dengan judul pidato Air Mata Ibu.
Memenangkan lomba mengarang tingkat propinsi dengan cerpen berjudul Air Mata Ibu.
1998 Memenangkan lomba mengarang tingkat Kyushu dengan cerpen berjudul Air Mata Ibu.
1999 Memenangkan lomba mengarang Nasional Kanpo dengan cerpen berjudul Diriku dalam Genggaman.
Cerpennya yang berjudul Ikatan dimuat dalam antologi cerpen bertema HAM,hak Asasiku.
Memenangkan lomba debat nasional.
2000 Menerima penghargaan pendidikan kebudayaan Fukuoka pada bulan Februari.
Masuk SLB Fukuoka program Sekolah Menengah Atas pada bulan April.
Autobiografi berjudul Aku Terlahir 500 gr dan Buta, diterbitkan pada bulan Juli.
2001 Autobiografi berjudul Aku Bisa Naik Sepeda diterbitkan.
2002 Autobiografi berjudul Usiaku 17 Tahun dan Sehat diterbitkan.
2003 Lulus dari SLB Fukuoka program Sekolah Menengah Atas pada bulan maret Masuk SLB Fukuoka program Akademi Keperawatan. Sekarang sedang mendalami bidang keperawatan dan pemijatan.
Sering kali kita suka melupakan bahwa banyak orang yang lahir tak sempurna membutuhkan pertolongan kita yang normal dan kecukupan atau bahkan berkelimpahan. Memang kadang kita teringat ttg hal orang2 yang tak sempurna tetapi kita lebih sering terlupa karena kesibukan kita sendiri atau hanya lebih mementingkan diri sendiri, kelompok atau golongan. Atau bahkan kita hanya sedih melihat dan menangis melihat keadaannya tetapi kita tidak pernah bertindak untuk melakukan sesuatu yang membuat ringan bebannya. Hal seperti ini banyak terjadi di dunia.
“Memberi itu lebih baik daripada meminta tetapi mengajari itu lebih baik daripada memberi.”

Source : tangkaiputih.blogspot.com

Antara Persahabatan dan Cinta

kucing n anak ayam

Dua sisi yang saling berkaitan satu dengan lainnya.
Ya, antara Cinta dengan Persahabatan.
Mampukah anda membayangkan Persahabatan tanpa Cinta?


Persahabatan dan Cinta adalah teman terbaik kerana dimana ada Cinta, Persahabatan selalu berada disampingnya. Dan dimana Persahabatan berada, Cinta selalu tersenyum ceria dan tidak pernah meninggalkan Persahabatan.Pada suatu hari, Persahabatan mula berpikir bahwa Cinta telah membuat dirinya tidak mendapat perhatian lagi karena Persahabatan menganggap Cinta lebih menarik daripada dirinya.


?Hhem mm mm? Seandainya tidak ada Cinta, mungkin aku akan menjadi lebih terkenal, dan lebih banyak orang memberi perhatian kepadaku.? pikir si Persahabatan. Sejak hari itu, Persahabatan memusuhi Cinta. Ketika Cinta bermain bersama Persahabatan seperti selalu, Persahabatan akan menjauhi Cinta. Apabila Cinta bertanya kenapa Persahabatan menjauhi dirinya, Persahabatan hanya memalingkan wajahnya dan beredar pergi meninggalkan Cinta.


Kesedihan pun menghampiri Cinta dan Cinta tidak sanggup menahan air matanya dan menangis. Kesedihan hanya dapat termangu memandang Cinta yang kehilangan teman baiknya. Beberapa hari tanpa Cinta, Persahabatan mulai bergaul rapat dengan Kecewa, Putus asa, Kemarahan dan Kebencian.


Persahabatan mulai kehilangan sifat manisnya dan orang-orang mulai tidak menyukai Persahabatan. Persahabatan mulai dijauhi dan tidak lagi disukai.Walaupun Persahabatan cantik, tetapi sifatnya mulai memuakkan.Persahabatan menyadari bahwa dirinya tidak lagi disukai lantaran banyak orang yang menjauhinya. Persahabatan mulai menyesali keadaannya, dan saat itulah Kesedihan melihat Persahabatan, dan menyampaikan kepada Cinta bahwa Persahabatan sedang dalam kedukaan.


Dengan segera Cinta berlari dan menghampiri Persahabatan. Saat Persahabatan melihat Cinta menghampiri dirinya, dengan air mata yang berlinang Persahabatan pun meluapkan seribu penyesalannya meninggalkan Cinta.


Dipendekkan cerita, Persahabatan dan Cinta kembali menjadi teman baik. Persahabatan kembali kepada pribadi yang menyenangkan dan Cinta pun kembali tersenyum ceria. Semua orang melihat kembali kedua teman baik itu sebagai berkat dan anugerah dalam kehidupan.


Moral:
Mampukah Persahabatan tanpa Cinta?
Mampukah Cinta tanpa Persahabatan?


Sering kali ditemui banyak orang yang coba memisahkan Persahabatan dan Cinta karena mereka berfikir, ?Kalau Persahabatan sudah disulami dengan Cinta, pasti akan jadi sulit!?. Terutama bagi mereka yang menjalin persahabatan antara seorang pria dan wanita.


Persahabatan merupakan bentuk hubungan yang indah antara manusia, di mana Cinta hadir untuk memberikan senyumnya dan mewarnai Persahabatan. Tanpa Cinta, Persahabatan mungkin akan diisi dengan Kecewa, Benci, Marah dan berbagai hal yang membuat Persahabatan tidak lagi indah. Berhentilah membuat batas antara Cinta dan Persahabatan, biarkan mereka tetap menjadi Teman baik. Yang harus diluruskan adalah Cinta bukanlah perusak Persahabatan, Cinta memperindah persahabatan anda.


Seringkali Cinta cuma dijadikan kambing hitam sebagai perusak sebuah persahabatan. SALAH BESAR !!! Seharusnya dengan adanya Cinta, persahabatan akan semakin menyenangkan. Buat teman-teman yang sedang menjalin Persahabatan. Penuhilah persahabatanmu dengan Cinta, berikanlah Cinta yang terbaik untuk sahabatmu.


Buat teman-teman yang sedang mengalami guncangan dalam persahabatan, jangan salahkan Cinta! Tetapi cobalah perbaiki persahabatanmu dengan cinta karena cinta akan menutupi segala kesalahan, mengampuni dengan mudah dan membuat segala sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin.


Buat teman-teman yang belum mengerti arti Persahabatan, cobalah memulai sebuah persahabatan. Dengan persahabatan kalian akan semakin dewasa, tidak egois dan belajar untuk mengerti bahwa segala sesuatu tidak selalu terjadi sesuai dengan keinginan kita.


Buat teman-teman yang sedang kecewa dengan Persahabatan. Renungkanlah;?
Apakah saya sudah menjalani Persahabatan dengan benar??
Dan cobalah memahami arti persahabatan buat hidupmu. Keinginan, semangat, pengertian, kematangan, kelemahlembutan dan segala hal yang baik akan engkau temui dalam persahabatan.

Saputangan Pengemis

saputangan-pengemis

Suatu hari pada jaman dahulu, seorang pengemis yang kehausan pergi ke pintu depan sebuah rumah besar. Sangat jelas bahwa itu adalah rumah orang kaya. Ketika ia mengetuk pintu, nyonya rumah tidak mempedulikan dan memerintahkan pembantu mengusirnya.

Di antara para penghuni rumah ada seorang pembantu perempuan. Ketika dia melihat pengemis itu ia merasa kasihan dan diam-diam memberinya secangkir air dan beberapa makanan sisa. Setelah selesai makan, pengemis dengan lembut mengucapkan terima kasih kepada pembantu dan mengatakan "Saya tidak punya apa-apa yang layak untuk membayar Anda, saya hanya punya saputangan ini. Ambillah. "

Pagi-pagi berikutnya, pembantu tertarik menggunakan saputangan pengemis yang diberikan pada hari sebelumnya, untuk membersihkan muka. Setelah melakukan tugas pagi, ia pergi ke ruang makan untuk melayani sarapan. Ketika nyonya rumah melihat pembantunya, dia sangat terkejut apa yang dilihatnya, ia tidak bisa berbicara. Pembantunya merasa sangat aneh dan bertanya kepada nyonya rumah: Apakah Anda baik-baik saja, nyonya?" Dia menjawab 'Wajah kamu!' Apakah ada sesuatu di wajah saya?" Tanya si pelayan sambil mengusap wajahnya lagi dengan saputangan. Nyonya rumah itu bahkan lebih terkejut dan berteriak, "Sapu tangan apa itu?" Pelayannya kelihatan tidak mengerti. Setelah mendengar teriakan nyonya , orang di rumah datang dari segala penjuru berlari ke dalam ruangan. Semua orang hanya berdiri dan menatap. Pada saat ini pembantu perempuannya menjadi penasaran dan cemas, selanjutnya dia meminjam cermin. Ketika dia melihat ke cermin, ia juga menatap dirinya dengan takjub. Dia melihat wajah seorang wanita cantik, wajah seperti ini ia belum pernah lihat dalam hidupnya.

Nyonya tiba-tiba menyadari bahwa saputangan itu telah mengubah penampilan pembantunya, menjadi cantik. Dia meraih sapu tangan dari pembantunya dan segera menggunakannya untuk mencuci muka. Tapi wajahnya tidak berubah sama sekali tidak peduli seberapa keras ia membersihkan atau mengusap. Dia bertanya kepada pelayannya: "Dari mana kamu mendapatkan saputangan ini?" Pelayan itu mengatakan : Dari pengemis yang datang meminta air, ia memberikannya kepada saya " Nyonya itu iri dan menyesali tindakannya dan berkata,"Seharusnya aku yang memberinya air "Lalu ia memerintahkan pelayannya," Bawalah semua pengemis di kota itu untuk saya, segera.! "

Dia mengundang para pengemis ke rumahnya dan memberi mereka banyak makanan dan minuman. Setelah mereka minum dan makan sampai kenyang, para pengemis sangat puas, sehingga mereka pergi satu per satu. Nyonya rumah ketika melihat mereka pergi satu persatu ia berteriak, Tunggu, jangan pergi, berikan saya saputangan Anda sebelum Anda pergi! " Para pengemis mengabaikan dan terus berjalan. Dia sangat marah, ia meraih pengemis terakhir dan menuntut, "Beri aku saputangan Anda" Si pengemis tidak punya pilihan selain memberikan saputangan yang kotor!. Nyonya rumah segera mengambil saputangan dan menggunakannya untuk mengelap muka. Namun, semakin dia mengelap dan mengusap wajah, wajahnya menjadi semakin hitam.

Kisah ini menggambarkan sebuah fakta penting. Seseorang tidak dapat melakukan perbuatan baik dengan alasan egois dan maksud dibaliknya. Hanya ketika seseorang bertindak secara spontan, tanpa pamrih dengan hati yang murni dan pikiran baik, tanpa mengharapkan balasan, akan mendapat pahala yang tak terhitung. Perbuatan demikian akan menggetarkan langit dan membawa manfaat yang menakjubkan, terhadap orang-orang tanpa pamrih. Pasti. (Erabaru/art)

Tiga Jenis Pintu

pintu2

Dahulu kala ada seorang pangeran, dia bertanya kepada gurunya seorang cendekiawan :” Bagaimana perjalanan hidup saya.” Gurunya menjawab :”Didalam perjalanan hidupmu, engkau akan bertemu dengan tiga jenis pintu, diatas setiap pintu tertulis sebaris kata, pada saat engkau melihatnya engkau tentu akan mengerti apa yang saya katakan.”

Akhirnya pangeran memulai perjalanannya. Tidak berapa lama kemudian, dia bertemu dengan pintu yang pertama. Diatas pintu tertulis “Merubah Dunia”.  Pangeran lalu berpikir, sesuai dengan cita-cita saya, saya harus merubah dunia ini, merubah hal-hal yang saya tidak suka lihat. Akhirnya dia berbuat sesuai dengan rencananya. Beberapa tahun kemudian dia bertemu lagi dengan pintu yang kedua. Diatasnya tertulis “Merubah Orang Lain.” Pangeran berpikir, Saya dengan pikiran saya yang cemerlang akan mengajarkan orang lain, supaya mereka dapat lebih berkembang. Pada akhirnya dia bertemu dengan pintu yang ketiga. Diatasnya tertulis “Merubah Dirimu Sendiri.” Pangeran berpikir, saya akan merubah karakter saya menjadi lebih baik lagi. Akhirnya dia melakukan semuanya.

Pada suatu hari, pangeran bertemu kembali dengan gurunya, dia berkata :”saya sudah menemukan tiga jenis pintu dalam perjalanan hidup saya, yang saya pahami adalah “Merubah dunia” lebih bagus merubah setiap orang yang ada didunia ini. Daripada merubah orang lain lebih bagus merubah diri sendiri.” Gurunya yang cendekiawan setelah mendengar perkataannya dengan tersenyum menjawab :”Mungkin sekarang lebih bagus engkau berjalan balik , dengan teliti melihat dengan jelas tiga jenis pintu itu.”

Pangeran dengan setengah percaya setengah sangsi berjalan balik kembali. Dari jauh ia sudah melihat pintu yang ketiga, tetapi kelihatannya tidak sama seperti ketika dia datang, dari sisi ini kelihatan diatas pintu tertulis “Mencoba Menerima Dirimu Sendiri.” Pada saat ini pangeran mengerti pada saat dia merubah dirinya sendiri dia merasa hidup ini sangat susah dan menderita; disebabkan karena dia tidak bisa mengakui dan menerima kekurangan dirinya sendiri, dia selalu mengejar cita-cita yang diluar kemampuannya, yang menyebabkan dia tidak bisa melihat kelebihan yang dimilikinya. Pada saat ini dia menjadi sadar dan menghargai diri sendiri. Pangeran melanjutkan perjalanannya berjalan balik. Dia melihat pintu yang kedua tertulis “Mencoba Menerima Orang Lain.” Pada saat ini dia mengerti kenapa dia begitu kesal, Karena dia tidak bisa mengakui dan menerima perbedaan pendapat antara dirinya sendiri dengan orang lain, dia selalu tidak bisa memaklumi kesulitan orang lain. Pada saat ini sadar dia harus lapang dada menerima orang lain.

Pangeran melanjutkan perjalannyanya, dia melihat pintu yang pertama diatasnya tertulis “Mencoba Menerima Dunia Ini.” Pada saat ini pangeran mengerti kenapa ketika dia merubah dunia ini dia selalu gagal, karena dia menolak menerima bahwa banyak hal didunia ini tidak dapat dilakukan tangan manusia, sehingga membuat dirinya tidak melakukan hal-hal baik yang bisa dilakukannya. Sekarang dia mengerti bahwa harus menerima dunia ini apa adanya.

Pada saat ini gurunya yang cendekiawan sudah menunggunya dan berkata kepada pangeran :” Saya kira, sekarang engkau tahu apa artinya hidup damai dan tenteram?.” (Minghui School/hui)

Jumat, 16 Juli 2010

Belajar Cinta Dari Cicak

kisahmotivasi-cicak

Ketika sedang merenovasi sebuah rumah, seseorang mencoba merontokan tembok. Rumah di Jepang biasanya memiliki ruang kosong di antara tembok yang terbuat dari kayu. Ketika tembok mulai rontok, dia menemukan seekor cicak terperangkap diantara ruang kosong itu karena kakinya melekat pada sebuah surat.

Dia merasa kasihan sekaligus penasaran. Lalu ketika dia mengecek surat itu, ternyata surat tersebut telah ada disitu 10 tahun lalu ketika rumah itu pertama kali dibangun.

Apa yang terjadi? Bagaimana cicak itu dapat bertahan dengan kondisi terperangkap selama 10 tahun? Dalam keadaan gelap selama 10 tahun, tanpa bergerak sedikit pun, itu adalah sesuatu yang mustahil dan tidak masuk akal.
Orang itu lalu berpikir, bagaimana cicak itu dapat bertahan hidup selama 10 tahun tanpa berpindah dari tempatnya sejak kakinya melekat pada surat itu! Bagaimana dia makan?

Orang itu lalu menghentikan pekerjaannya dan memperhatikan cicak itu. Apa yang dilakukan dan apa yang dimakannya hingga dapat bertahan. Kemudian, tidak tahu dari mana datangnya, seekor cicak lain muncul dengan makanan di mulutnya..aahhh!

Orang itu merasa terharu melihat hal itu. Ternyata ada seekor cicak lain yang selalu memperhatikan cicak yang terperangkap itu selama 10 tahun.

Sungguh ini sebuah cinta, cinta yang indah. Cinta dapat terjadi bahkan pada hewan yang kecil seperti dua ekor cicak itu. apa yang dapat dilakukan oleh cinta? Tentu saja sebuah keajaiban. Bayangkan, cicak itu tidak pernah menyerah dan tidak pernah berhenti memperhatikan pasangannya selama 10 tahun. Bayangkan bagaimana hewan yang kecil itu dapat memiliki karunia yang begitu menganggumkan.

JANGAN PERNAH MENGABAIKAN ORANG YANG ANDA KASIHI!

Source : iphincow.wordpress.com

Rabu, 14 Juli 2010

Kura-Kura Yang Percaya Diri

kura-kura

Saya rasa semua orang sudah pernah mendengar cerita tentang kura-kura berlomba lari dengan kelinci, walaupun kura-kura menang dari kelinci, tetapi diantara para binatang masih tidak mengaku kura-kura bisa menang dari kelinci, banyak diantara binatang ini dengan nada meremehkan berkata kepada kura-kura :”Gerakanmu sangat lambat!”

Dengan tenang kura-kura menjawab: “Benar, gerakan saya memang lamban, tetapi jika tidak ada target yang akan dicapai, apa gunanya gerakan yang lebih cepat lagi? Sedangkan jika mempunyai target yang akan dicapai, gerakan seberapa lambatpun akan semakin mendekati target yang akan dicapai!”

Binatang lain masih mengejek: “Engkau sungguh pengecut, selalu menyembunyikan kepalamu!”

Kura-kura dengan tenang menjelaskan: “Benar, saya mengakui saya selalu menyembunyikan kepalaku, oleh karena saya mengakui maka saya dapat mengetahui kelebihan saya sendiri, jika saya berbuat nekat, selamanya saya tidak akan tahu saya mempunyai kulit yang dapat melindungi saya. Sedangkan ada orang lain yang tidak mengetahui kekurangan diri sendiri, melihat kekurangan diri sendiri juga tidak mengakuinya. Orang yang sejenis ini , apakah engkau tidak merasa bahwa merekalah yang benar-benar seorang pengecut.”

‘Jika engkau dan kelinci berlomba sekali lagi, apakah engkau yakin bisa menang lagi?”

“Sudah pasti, jikalau kalahpun, bukan dikalahkan oleh kelinci tetapi dikalahkan oleh lingkungan”

“Kenapa bisa begitu?”

“Pada perlombaan yang sama, jika perjalanan diganti melalui jalan air, maka yang menjadi “kura-kura” bukan saya, tetapi kelinci!”

Mengakui kelemahan diri sendiri bukan hal yang gampang. Tetapi jika tidak mengakui kelemahan apakah kelemahan itu bisa tidak ada?, Jika kita lihat kura-kura dapat dengan sifat tenang mengakui kelemahan diri sendiri, maka dia dapat melihat kelebihan dirinya sendiri. Mungkin juga suatu saat kita bisa menemukan suatu hal yang baru bahwa “kekurangan “diri sendiri pada situasi tertentu bisa menjadi “kelebihan” diri kita sendiri. (Erabaru/hui)

Minggu, 11 Juli 2010

Kisah Pohon Apel (Memahami cinta kasih seorang Ibu melalui sebuah cerita sederhana)

Kasih seorang Ibu 1

Suatu ketika, hiduplah sebatang pohon apel besar dan anak lelaki yang senang bermain-main di bawah pohon apel itu setiap hari. Ia senang memanjatnya hingga ke pucuk pohon, memakan buahnya, tidur-tiduran di keteduhan rindang daun-daunnya. Anak lelaki itu sangat mencintai pohon apel itu. Demikian pula pohon apel sangat mencintai anak kecil itu.

Waktu terus berlalu. Anak lelaki itu kini telah tumbuh besar dan tidak lagi bermain-main dengan pohon apel itu setiap harinya. Suatu hari ia mendatangi pohon apel. Wajahnya tampak sedih.

“Ayo ke sini bermain-main lagi denganku,” pinta pohon apel itu.

“Aku bukan anak kecil yang bermain-main dengan pohon lagi,” jawab anak lelaki itu.

“Aku ingin sekali memiliki mainan, tapi aku tak punya uang untuk membelinya.”

Pohon apel itu menyahut, “Duh, maaf aku pun tak punya uang……… tetapi kau boleh mengambil semua buah apelku dan menjualnya. Kau bisa mendapatkan uang untuk membeli mainan kegemaranmu.”

Anak lelaki itu sangat senang. Ia lalu memetik semua buah apel yang ada di pohon dan pergi dengan penuh suka cita. Namun, setelah itu anak lelaki tak pernah datang lagi. Pohon apel itu kembali sedih.

Kasih seorang Ibu 2

Suatu hari anak lelaki itu datang lagi. Pohon apel sangat senang melihatnya datang.

“Ayo bermain-main denganku lagi,” kata pohon apel.

“Aku tak punya waktu,” jawab anak lelaki itu.

“Aku harus bekerja untuk keluargaku. Kami membutuhkan rumah untuk tempat tinggal. Maukah kau menolongku?” “Duh, maaf aku pun tak memiliki rumah. Tapi kau boleh menebang semua dahan rantingku untuk membangun rumahmu,” kata pohon apel. Kemudian anak lelaki itu menebang semua dahan dan ranting pohon apel itu dan pergi dengan gembira. Pohon apel itu juga merasa bahagia melihat anak lelaki itu senang, tapi anak lelaki itu tak pernah kembali lagi. Pohon apel itu merasa kesepian dan sedih.

Pada suatu musim panas, anak lelaki itu datang lagi. Pohon apel merasa sangat bersuka cita menyambutnya.

“Ayo bermain-main lagi deganku,” kata pohon apel. “Aku sedih,” kata anak lelaki itu. “Aku sudah tua dan ingin hidup tenang. Aku ingin pergi berlibur dan berlayar. Maukah kau memberi aku sebuah kapal untuk pesiar?”

“Duh, maaf aku tak punya kapal, tapi kau boleh memotong batang tubuhku dan menggunakannya untuk membuat kapal yang kau mau. Pergilah berlayar dan bersenang-senanglah.” Kemudian, anak lelaki itu memotong batang pohon apel itu dan membuat kapal yang diidamkannya. Ia lalu pergi berlayar dan tak pernah lagi datang menemui pohon apel itu.

Akhirnya, anak lelaki itu datang lagi setelah bertahun-tahun kemudian. “Maaf anakku,” kata pohon apel itu. “Aku sudah tak memiliki buah apel lagi untukmu.” “Tak apa. Aku pun sudah tak memiliki gigi untuk mengigit buah apelmu,” jawab anak lelaki itu.

“Aku juga tak memiliki batang dan dahan yang bisa kau panjat,” kata pohon apel. “Sekarang, aku sudah terlalu tua untuk itu,” jawab anak lelaki itu. “Aku benar-benar tak memiliki apa-apa lagi yang bisa aku berikan padamu. Yang tersisa hanyalah akar-akarku yang sudah tua dan sekarat ini,” kata pohon apel itu sambil menitikkan air mata. “Aku tak memerlukan apa-apa lagi sekarang,” kata anak lelaki. “Aku hanya membutuhkan tempat untuk beristirahat. Aku sangat lelah setelah sekian lama meninggalkanmu.” “Oooh, bagus sekali.

Tahukah kau, akar-akar pohon tua adalah tempat terbaik untuk berbaring dan beristirahat. Mari, marilah berbaring di pelukan akar-akarku dan beristirahatlah dengan tenang.” Anak lelaki itu berbaring di pelukan akar-akar pohon. Pohon apel itu sangat gembira dan tersenyum sambil meneteskan air matanya.

Kasih seorang Ibu 3

Ini adalah cerita tentang kita semua. Pohon apel itu adalah orang tua kita. Ketika kita muda, kita senang bermain-main dengan ayah dan ibu kita. Ketika kita tumbuh besar, kita meninggalkan mereka, dan hanya datang ketika kita memerlukan sesuatu atau dalam kesulitan. Tak peduli apa pun, orang tua kita akan selalu ada di sana untuk memberikan apa yang bisa mereka berikan untuk membuat kita bahagia. Anda mungkin berpikir bahwa anak lelaki itu telah bertindak sangat kasar pada pohon itu, tetapi begitulah cara kita memperlakukan orang tua kita.

“Dan Rabb-mu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan ‘ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: ‘Wahai Rabb-ku, kasihilah mereka berdua, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku sewaktu kecil.”[QS.al Isra: 23-34]

Kasih seorang Ibu 4

Kami perintahkan kpd manusia supaya beruntuk baik kpd dua orang ibu bapaknya, ibu mengandung dgn susah payah, dan melahirkan dgn susah payah (pula). Mengandung sampai menyapih ialah tiga puluh bulan, sehingga apabila dia telah dewasa dan umur sampai empat puluh tahun, ia berdo’a “Ya Rabb-ku, tunjukilah aku untuk menysukuri nikmat Engkau yg telah Engkau berikan kpdku dan kpd kedua orang tuaku dan supaya aku dpt beruntuk amal yg shalih yg Engkau ridlai, berilah kebaikan kpdku dgn (memberi kebaikan) kpd anak cucuku. Sesungguh aku bertaubat kpd Engkau dan sesungguh aku termasuk orang-orang yg berserah diri” Al-Ahqaaf : 15

Sebarkan cerita ini untuk mencerahkan lebih banyak sahabat dan rekan. Dan, yang terpenting: cintailah orang tua kita. Sampaikan pada orang tua kita sekarang, betapa kita mencintainya; dan berterima kasih atas seluruh hidup yang telah dan akan diberikannya pada kita.

Sumber http://www.facebook.com/note.php?note_id=262892916833&comments

Kehidupan Yang Berarti

Senyuman

Berapa umur anda saat ini?
20 tahun, 30tahun, 40tahun atau bahkan 5 tahun…
Berapa lama anda telah melalui kehidupan anda?
Berapa lama lagi sisa waktu anda untuk menjalani kehidupan?
Tidak ada seorang pun yang tahu kapan kita mengakhiri hidup ini.

Sebagai manusia jelas kita memiliki perbedaan dalam menjalankan kehidupan. Kehidupan bukanlah sekedar rutinitas.

Kehidupan adalah kesempatan untuk kita mencurahkan potensi diri kita untuk orang lain.
Kehidupan adalah kesempatan untuk kita berbagi suka dan duka dengan orang yang kita sayangi.
Kehidupan adalah kesempatan untuk kita bisa mengenal orang lain.
Kehidupan adalah kesempatan untuk kita membantu kepada sesama.
Kehidupan adalah kesempatan untuk kita mencintai pasangan kita, orang tua kita, saudara, serta mengasihi sesama kita.
Kehidupan adalah kesempatan untuk kita belajar dan terus belajar tentang arti kehidupan.
Kehidupan adalah kesempatan untuk kita selalu mengucap syukur kepada Allah Yang Maha Kuasa .. Kehidupan adalah … dll.

Begitu banyak Kehidupan yang bisa kita jalani.
Berapa tahun anda telah melalui kehidupan anda ?
Berapa tahun anda telah menjalani kehidupan rutinitas anda ?

Pandanglah di sekeliling kita…ada segelintir orang yang membutuhkan kita. Mereka menanti kehadiran kita. Mereka menanti dukungan kita. Orang tua, saudara, pasangan, anak, sahabat dan sesamanya

Bersyukurlah pada-NYA setiap saat bahwa kita masih dipercayakan untuk menjalani kehidupan ini. Buatlah hidup ini menjadi suatu ibadah.

Selamat menjalani hidup yang lebih berkualitas.

Source : Tidak Diketahui

Menghadapi Kesalahan

maaf

Ada sebuah perkataan Tiongkok :”Dewa Langit menambahkan dua buah tas perjalanan bagi kita, yang satu berisikan kesalahan kita sendiri, diletakkan di belakang punggung kita; yang satu bermuatan penuh dengan kesalahan orang lain, diletakan di depan tubuh kita.” Maka dari itu, manusia selalu hanya bisa melihat serta menunjuk kekurangan orang lain, namun acap kali tidak bisa menyadari kesalahan diri sendiri.


Oleh karena semua orang memiliki “titik buta” ini maka kita seharusnya lebih berterima kasih pada orang lain yang telah menunjukkan kesalahan kita. Sama seperti kesadaran yang dimiliki Zi Lu (salah satu murid Konghucu) yaitu “mendengar kritikan atas kesalahan sendiri justru berbahagia”, guru besar opera, Mei Erfang, juga pernah mengatakan, “Orang yang mengungkap kesalahan saya adalah guru saya.” Lalu Yan Hui dalam karyanya “kesalahan tidak dua kali” juga telah menjadi teladan bagi mereka yang mengubah diri setelah menyadari kesalahannya. Meskipun prinsip ini sangat mudah dipahami, tapi di saat menghadapi kesalahan, dibutuhkan suatu keberanian yang sangat besar untuk menerimanya.


Membuka catatan harian saya yang diberi judul “Mengingat Kembali”, saya kibaskan debu tebal yang menempel di atasnya. Lalu saya melihat seorang gadis angkuh yang tidak berani menghadapi kesalahannya. Peristiwa itu terjadi di kelas enam SD, waktu itu terjadi suatu kesalahpahaman, teman terbaik saya telah merusak benda yang paling saya senangi, sehingga telah menyebabkan saya marah dan tidak mau berbicara dengannya dalam jangka waktu yang lama. Kemudian saya menyadari bahwa saya telah salah paham terhadapnya. Namun rasa harga diri saya yang sangat tinggi hingga menyebabkan saya tidak sanggup mengesampingkannya untuk mengatakan :”Maaf, saya yang tidak memastikannya terlebih dahulu sehingga salah paham terhadap dirimu.”


Saya yang tidak tahu bagaimana harus membuka mulut, hati saya terus meronta ibarat dicambuk oleh ratusan pecut, sakitnya sungguh tidak terperikan.


Malam itu sebelum tidur, seperti biasanya saya mengucapkan selamat malam pada ayah dan ibu, mendadak ibu bertanya pada saya, mengapa sewaktu makan malam tadi saya kelihatan murung? Saat itu, saya yang masih bimbang dan ragu karena tidak tahu bagaimana harus membuka mulut untuk meminta maaf, dengan jujur menceritakan semua perbuatan saya itu pada ibu. Selesai bercerita, ibu hanya tersenyum dan berkata pada saya, “Hadapilah kesalahan itu! Gunakanlah cara yang menurutmu terbaik, percayalah dengan pengalaman kali ini, kamu akan menjadi lebih dewasa.” Seketika itu juga saya tahu kabut yang merundung hati saya telah berangsur-angsur sirna, saya tidak lagi bimbang dan ragu. Jika saya tidak berani menghadapi kesalahan ini, maka saya akan kehilangan seorang teman yang paling akrab. Maka dari itu, terpikirkan oleh saya untuk menggunakan kata-kata yang sederhana untuk menambal keretakan di antara kami, dan mendapatkan kembali suatu persahabatan yang mungkin telah hilang. Dengan pengalaman kali ini, saya semakin memahami arti penting dari menghadapi kesalahan . Hingga kini saya dan dia kembali akrab seperti sedia kala.


“Setiap kegagalan merupakan suatu undangan, mengajak kita memulai lagi satu langkah awal.” Jika kita merasa beruntung karena telah menghindar dari kesalahan, itu berarti kita telah kehilangan suatu kesempatan untuk menjadi dewasa. ”Manusia bukan orang suci, tak mungkin bebas dari kesalahan.” Makna yang terkandung dalam perkataan ini, bukanlah mencari alasan atas kesalahan yang telah kita perbuat, melainkan mengajak kita agar lebih mawas diri dalam menghadapi kesalahan. Adalah menjadi pemenang pada akhirnya. (Erabaru/hui)

Kenalilah Dirimu

Socrates

Chaerephon, teman dekat Socrates pernah berkonsultasi dengan Dewa di Oracle Delphi dan bertanya, "Apakah ada orang di dunia yang lebih pintar dari Socrates?"
Dewa menjawab: Tidak ada orang yang lebih bijaksana daripada Socrates.


Chaerephon dengan gembira menyampaikan jawaban Dewa itu kepada Socrates. Tetapi, Socrates bingung dan bahkan merasa tidak nyaman, sehingga Chaerephon terkejut.


Socrates tidak percaya bahwa ia adalah paling bijaksana atau orang yang paling cerdas di dunia. Untuk membantah kesimpulan Dewa, dia memutuskan untuk mencari orang yang lebih bijaksana dan lebih baik daripada dirinya sendiri.


Pertama-tama, ia menemui seorang politikus. politisi itu sendiri memiliki pengetahuan yang sangat tinggi dan berbicara tanpa henti dengan Socrates. Socrates melihat kelemahannya. Dia berpikir, "Orang ini tidak tahu apapun tentang belas kasih dan tidak
berpendidikan tinggi, namun, ia berpikir bahwa ia tahu segalanya. Setidaknya saya menyadari bahwa saya bodoh, supaya ia tampak saya lebih bijaksana dari dia. "
Socrates merasa tidak puas, sehingga ia melanjutkan perjalananya. Dia menemui penyair. penyair ini adalah seorang yang jenius dalam menulis puisi, ia berpikir bahwa ia adalah orang paling bijaksana di dalam hidup, hanya karena ia bisa menulis puisi.
Berikutnya Socrates bertemu dengan seorang tukang. Tukang membuat kesalahan yang sama seperti yang dilakukan penyair dan politisi tersebut. Dia juga berpikir bahwa ia lebih hebat dan berkemampuan dari orang lain, karena ia memiliki keterampilan yang baik.
Socrates percaya, kebodohan dan kesombongan mengikis kepandaian dari ketiga orang tersebut.


Akhirnya, Socrates sampai mendapatkan pemahaman tentang arti sebenarnya dari kata-kata Dewa yang telah berbicara kepada Chaerephon. Dia tercerahkan dengan kenyataan bahwa Dewa tidak mengatakan bahwa dia adalah orang paling cerdas di dunia. Tapi bahwa di antara masyarakat dunia bahwa ia adalah paling bijaksana, karena ia menyadari kebodohan sendiri.


Meskipun Socrates adalah seorang peramal, itu tidak menghentikan dia dari mencari kekurangan diri sendiri. Dalam dunia sekarang ini, kita bisa menemukan banyak yang berpikir sangat tinggi dari diri mereka sendiri. Tapi, betapa banyak orang yang benar-benar mencari ke dalam, mencari kekurangan mereka dengan hati yang rendah hati?
"Kenalilah dirimu" adalah kata-kata terkenal yang dimaksudkan oleh Oracle Delphi. Dikatakan bahwa kalimat ini adalah tentang perjalanan Socrates tentang dirinya, perjalanan yang membuka kebijaksanaan, dan sejarah menunjukkan, kebijaksaan Socrates telah diturunkan dari generasi ke generasi.


Ketika seseorang benar-benar mulai mengkultivasi dirinya, mereka mulai melihat bahwa mereka memiliki banyak keterikatan dan kekurangan dan tidak mengetahui tentang banyak hal. Mereka datang menghargai Hukum alam Semesta sebagai Guru mereka, dan perlahan-lahan, membersihkan diri dari pengertian yang melemahkan yang mendorong keterikatannya. Jadi, orang-orang, dari waktu ke waktu dengann ketekunan belajar memperbaiki hati mereka dan pikiran sejatinya.


Dengan melihat ke dalam diri sendiri, secara sadar mengoreksi perilaku kita dan kesalahan, tidak mendendam dan tidak menyalahkan orang lain untuk hal yang sebenarnya kesalahan kita sendiri, seseorang dapat mencapai kualitas kerendahan hati dan benar-benar mulai "tahu diri anda sendiri . "
Tidak seperti politisi, penyair dan tukang, Socrates memang adalah orang yang rendah hati, yang tahu diri, yang paling mampu.


Untuk kesimpulan cerita ini, penulis meninggalkan kata-kata berikut: Tanaman padi yang belum siap dipanen, mereka menundukan kepala mereka.
Dan mulai hari ini, mari kita semua melakukan upaya untuk dengan rendah hati "mengetahui diri anda sendiri.” (Erabaru/snd)