Sabtu, 21 Agustus 2010

Pengertian dan Simpati Mendalam

taksi

Adik saya adalah seorang pelukis muda. Dia tinggal di pulau Majorca di Spanyol. Ada pengalaman yang menyentuh hatinya. Belajar bersimpati dan menaruh pengertian terhadap orang lain.

Peristiwanya terjadi pada saat ibu saya akan pulang ke Jepang setelah dia pergi ke Spanyol menjenguk adik saya.

Pagi-pagi, ibu dan adik saya dengan nafas yang terengah-engah menurunkan dua kopor besar dari tingkat empat bangunan apartemen kuno yang memiliki sejarah 200 tahun itu.

Mereka lalu meletakkan tas perjalanan itu di pinggir jalan yang boleh dikata hampir tidak ada orang yang lewat. Sambil menunggu taksi mereka duduk diatas tas perjalanan itu.

Pulau Majorca bukan sebuah kota besar, tidak ada taksi yang sering berlalu lalang. Tentunya juga tidak bisa memesannya melalui telepon, hanya bisa menunggu di pinggir jalan, dan tidak ada siapapun yang tahu kapan taksi itu akan lewat.

Karena adik saya sudah tinggal di pulau ini selama tiga tahun, maka dia sangat paham akan keadaan tersebut. Dia nampak sangat tenang dan santai. Kehidupan di pulau ini berbeda sekali dengan kehidupan di Tokyo yang ritmenya cepat.

Kira-kira setelah lewat 20 menit, dari arah jalan yang berlawanan datang sebuah taksi. Adik saya segera berdiri serta melambaikan tangan memanggilnya. Namun begitu mengetahui di dalam taksi sedang duduk seorang penumpang dia menurunkan tangannya. Taksi itu pun melaju pergi melintas di depan mereka.

Namun setelah berjalan kira-kira 30 meter dari tempat mereka berada, taksi itu berhenti dan penumpang yang berada dalam taksi pun turun.

“Oh, betapa beruntungnya kami, penumpang taksi itu turun disini,” gumam adik saya.

Yang turun dari dalam taksi adalah seorang lelaki yang meskipun sudah berumur tapi masih nampak penuh dengan gairah hidup.

Adik saya ini rupanya merasa sangat senang dengan kejadian yang dianggapnya suatu keberuntungan. Tanpa menoleh lagi pada bapak tua itu, dia dengan sangat cepat lalu memasukkan tas perjalanannya ke dalam bagasi belakang mobil.

Setelah masuk dan duduk di dalam mobil, ia memberitahukan sopir taksi.

“Ke airport. Kami sungguh beruntung, terima kasih kepada Anda,”kata kami kepada sopir taxi itu.

Sopir taksi itu mengangkat bahunya dan berkata, “Kalau hendak berterima kasih, kalian berterima kasihlah kepada bapak tua itu, dia sengaja turun dari taksi lebih awal demi kalian.”

Ibu dan adik saya tidak mengerti apa maksud ucapan sopir taksi itu. Sopir itu menjelaskan sekali lagi kepada kami.

“Lelaki tua itu sebenarnya ingin pergi ke suatu tempat yang lebih jauh, tetapi setelah dia melihat kalian berdua dia berkata, “Saya turun di sini saja, biarkan dua orang penumpang itu naik taksi. Pagi-pagi begini sudah menunggu dipinggir jalan sambil membawa tas perjalanan, mereka pasti akan pergi ke airport. Jika demikian waktu yang mereka miliki pasti terbatas. Saya sendiri toh tidak punya urusan yang mendesak, biarlah saya turun di sini saja untuk menunggu kedatangan taksi yang berikutnya.” Maka dari itu jika kalian ingin berterima kasih, berterima kasihlah kepada lelaki tua itu,” tutur sopir itu.

Mendengar perkataan ini adik saya sangat terkejut, dia lalu dengan tulus meminta bapak sopir memutarkan taksi kembali untuk menemui bapak tua itu.

Ketika taksi lewat di samping lelaki tua itu, dari dalam jendela taksi adik saya berteriak menyatakan terima kasihnya kepada lelaki tua yang sedang berdiri di pinggir jalan dengan santai. Seraya tersenyum lelaki tua itu berkata, ”Selamat jalan, semoga kalian bergembira dalam perjalanan.”

Kemudian, di dalam surat yang dikirimkan kepada saya, adik saya menuliskan perasaannya.

“Selama ini sikap saya dalam hal memahami dan bersimpati kepada orang lain ternyata tarafnya masih sangat jauh berbeda jika dibandingkan dengan lelaki tua itu. Walaupun saya bisa bersikap penuh pengertian dan simpati terhadap orang lain, biasanya dalam hati kecil saya juga akan timbul rasa berbangga diri dan berpikir; bisa melakukan sampai taraf ini sudah lumayan, sudah bisa bersikap baik terhadap diri sendiri juga terhadap orang lain….. dengan demikian telah membatasi diri sendiri akan makna sesungguhnya dari “penuh pengertian dan simpati terhadap orang lain. Saya merasa sangat malu terhadap diri sendiri."

Adik saya melanjutkan tulisannnya.

"Saat ini saya benar-benar sangat ingin dapat menjadi seperti lelaki tua itu, menjadi orang yang dalam ketidak sengajaan pun bisa menampakkan sikap “penuh pengertian dan simpati” yang sangat mendalam terhadap orang lain. Suatu sikap yang bukan dibuat-buat, tetapi yang benar-benar tulus terpancar dari hati yang paling dalam." (Erabaru/hui)

Mimpi Siang Bolong

melamun

Di sebuah kota besar ada seseorang yang sangat miskin. Setiap hari hidupnya dilalui dengan memikirkan setelah makan siang apakah dapat makan malam lagi?

Walau begitu dia tidak berusaha mencari pekerjaan, setiap hari di lalui dengan berangan-angan dan bermimpi di siang bolong.

Pada suatu hari, ketika dia pergi keluar rumah, di semak-semak rumput dia menemukan sebutir telur ayam. Dia sangat gembira, lalu berlari pulang ke rumah.

Sebelum membuka pintu rumah dia sudah  berteriak.

”Saya sudah memiliki harta! Saya sudah memiliki harta!”

Isterinya kelua rumah dan bertanya padanya.

”Dimana hartamu?”

Dengan hati-hati dia mengeluarkan telur ayam lalu diperlihatkan  kepada isterinya. 

”Nah, inilah hartanya, tetapi harus ditunggu sepuluh tahun lagi harta itu baru kelihatan.”

Akhirnya dia berunding dengan isterinya.

”Saya membawa telur ayam ini ke tempat tetangga, meminjam induk ayamnya untuk mengeram telur ini. Setelah telur menetas, Saya akan memilih beberapa ekor ayam betina untuk dijadikan induk. Setelah ayam betina besar bisa bertelur, 1 bulan bisa menetaskan 15 ekor ayam, 2 tahun kemudian ayam bertelur, telur menjadi ayam, dengan demikian akan menghasilkan 300 ekor ayam."

"300 ekor ayam akan diganti dengan emas 10 tail, dengan 10 tail emas ini saya membeli  5 ekor sapi betina, sapi betina beranak sapi betina, dengan demikian dalam 3 tahun akan menghasilkan 25 ekor sapi betina. Sapi betina melahirkan sapi kecil betina, sapi kecil betina setelah besar melahirkan sapi betina, 3 tahun kemudian akan menghasilkan 150 ekor sapi."

"Dengan demikian dapat ditukar menjadi 300 tail emas,  300 tail emas akan dipinjamkan kepada orang, maka akan mendapat bunga tinggi, dalam 3 tahun akan menjadi 500 tail emas. Dengan 500 tail emas ini, bisa dipergunakan ¾ untuk membeli sawah, tanah dan rumah, ¼ untuk membeli budak dan memelihara isteri muda, dengan demikian kita dapat melewati hari tua kita dengan gembira dan bahagia."

"Ini adalah sebuah hal yang sangat menyenangkan, bukankah begitu?" katanya kepada isterinya.

Isterinya pada awalnya mendengar angan-angannya dengan riang gembira. Namun, mendengar perkataan suaminya yang akan memelihara isteri muda, dia sangat marah dan berteriak.

”Apa? Engkau sungguh berani memelihara isteri muda.”

Dengan marah dia merebut telur di tangan suaminya dan membanting hancur telur tersebut.

"Baiklah, jika memang demikian lebih bagus jangan meninggalkan sumber malapetaka!” teriak isterinya itu.

Sang Suami yang sadar telur dan impiannya hancur jadi sangat marah. Dia mengambil cambuk dan mencambuk isterinya sampai babak belur.

Setelah mencambuki sang Istri, emosinya masih belum reda, dia pergi ke kantor polisi melaporkan isterinya,

”Perempuan kejam ini, menghabiskan harta benda saya tidak disisakan sepeser pun. Saya harap bapak polisi dapat menghukum perempuan yang kejam ini dengan hukuman mati,” katanya.

Polisi bertanya kepada sang suami dengan heran.

”Hartamu dimana? Bagaimana caranya dia menghancurkan hartamu?”

Lalu pria ini menceritakan kepada polisi bagaimana dia menemukan sebutir telur sampai bagaimana dia akan memelihara isteri muda. Dengan panjang lebar diceritakan kepada polisi.

Setelah polisi berpikir sebentar, lalu memerintahkan anak buahnya untuk pergi kerumah pria ini menangkap isterinya.

Setelah isterinya tiba, polisi ini berkata,

"Harta yang demikian besar, dengan sekali membanting dihancurkan oleh perempuan kejam ini, jika tidak menghukum mati perempuan keji ini apakah adil?”

Polisi itu lalu memerintahkan anak buahnya membawa perempuan ini untuk dihukum mati. Mendengar perkataan polisi sang istri sangat terkejut sampai wajahnya menjadi pucat pasi lalu menangis. 

”Pak polisi, engkau harus mendengar penjelasan saya, tolong bantu saya, saya difitnah!" Rintihnya. 

“Baiklah, bagaimana engkau di fitnah!” Sahut Polisi itu.

“Semua perkataan suami saya belum menjadi kenyataan, kenapa menghukum saya?” Tutur sang Istri.

“Suamimu  berkata memelihara isteri muda juga belum menjadi kenyataan, kenapa engkau menjadi cemburu?” Kata Polisi itu.

”Memang belum menjadi kenyataan, tetapi harus dari awal memusnahkan sumber malapetaka!” Jawab sang Isteri.

Setelah mendengar perkataan perempuan itu, Polisi dengan tersenyum mengangguk-angguk  lalu melepaskan perempuan ini.

Semua bukan kenyataan hanya angan-angan saja. Suami dengan serius menganggapnya bisa menjadi kenyataan, sedangkan isterinya karena hal yang tidak menjadi kenyataan menjadi emosi besar.

Sepasang suami ini sungguh sangat bodoh dan sangat menggelikan. Kita sebagai manusia harus rajin bekerja dan mencari nafkah dengan halal. Jangan seperti suami isteri ini hanya tahu berangan-angan dan bermimpi di siang bolong yang akhirnya menghancurkan diri sendiri. (Erabaru/hui)

Dongeng Aesop: Sang Petani dan Bangau

bangau

Seekor bangau mempunyai sifat yang sangat sederhana dan dikenal baik. Pada suatu hari dia diundang oleh kelompok burung lain ke sebuah pesta makan-makan di ladang petani yang baru ditanami. Namun pesta itu harus berakhir dengan terperangkapnya semua burung-burung di jaring petani.

Menyadari nantinya akan membuat keluarganya bersedih hati dan kesusahan, Si bangau memohon kepada sang petani untuk melepaskannya.

“Tolong. Biarkan saya pergi, Saya berasal dari keluarga baik-baik, dari keluarga bangau yang anda sendiri tahu adalah jujur dan sederhana. Disamping itu, saya tidak tahu kalau burung yang mengundang saya itu bermaksud mencuri disin” kata Si bangau memohon.

”Anda mungkin seekor burung yang sangat baik.” jawab sang petani, “Tetapi saya telah menangkap anda  di jaring yang saya siapkan untuk menangkap pencuri dan Anda harus menerima hukuman yang sama dengan mereka.”

Moral dari kisah ini: Kita harus bertanggungjawab akan setiap jengkal perbuatan kita, jadi jangan ikut-ikutan ajakan berbuat buruk dari lingkungan sekitar, walaupun hanya sekali. (Era Baru)

Selasa, 17 Agustus 2010

17 Agustus 1945 ( MERDEKA.!!!)

Bendera Merah Putih

Bulan Agustus adalah hari yang sangat bersejarah bagi bangsa Indonesia. Setiap bulan ini rasa kebangsaan kita diuji dengan berbagai acara untuk memeriahkan hari ulang tahun bangsa ini. Bagi orang Indonesia tentu akan dengan bangga jika dapat mempersembahkan sesuatu untuk bangsanya. Beruntung kita tidak perlu berjuang untuk merebut kemerdekaan, kita hanya bertugas mempertahankannya.Banyak cara untuk memeriahkan ulang tahun Indonesia. Banyak diantara kita yang merayakannya dengan mengadakan berbagai perlombaan. Ada lomba yang serius, banyak pula lomba hanya untuk bersenang-senang sekedar untuk memeriahkannya. Lomba yang mungkin menjadi acara tahunan ditingkat kelurahan atau RT adalah lomba panjat pinang. Lomba ini menjadi acara favorit yang ditunggu-tunggu oleh sebagian besar warga. Lomba yang mengutamakan kekompakan tim. Bagaimana bekerjasama dalam sebuah tim untuk mencapai tujuan. Sebenarnya banyak lomba yang mengajarkan pada kita untuk tidak saling menjatuhkan, tetapi bekerjasama untuk membangun negeri ini. Lomba-lomba lain banyak juga digelar diantaranya Lomba Balap Karung, pecah balon, perang bantal, sampai sepak bola sarung. Semuanya bersifat hiburan untuk masyarakat yang sudah jenuh dengan kesibukan sehari-hari.

sekarang kan bangsa Indonesia sedang merayakan hari kemerdekaan yang ke 61. kebiasaan kalau ada moment-moment tertentu yang emosi kita terbawa didalamnya. pasti ada suatu pertanyaan besar yang kurang lebih " Apa Yang Sudah Kita Lakukan.??" dari pertanyaan tersebut akan merembet ke pertanyaan-pertanyaan selanjutnya. dan jawabannya pastilah akan bervariasi. kurang lebih tergantung kita yang sadar akan pertanyaan yang diajukan dan jawaban yang diperoleh di dalam diri sendiri. Ok' lanjut saja.

Bangsa IndonesiaApa yang sudah dan akan kita lakukan untuk bangsa Indonesia ini.?

dilanjutin sendiri aja. yang pasti akan banyak point-point yang dihasilkan apabila kita benar-benar merenung tentang arti perjuangan dan kemerdekaan.

Tapi marilah kita Sejenak Berdoa buat para Pahlawan Perjuangan yang dengan sepenuh hati Berkorban untuk kesatuan NKRI. semoga cita-cita mereka akan selalu dikenang oleh penerus-penerus bangsa..

Minggu, 08 Agustus 2010

MUKJIZAT NYANYIAN SEORANG KAKAK

love_hearts_lrg

Kisah nyata ini terjadi di sebuah Rumah Sakit di Tennessee , USA . Seorang ibu muda, Karen namanya sedang mengandung bayinya yang ke dua. Sebagaimana layaknya para ibu, Karen membantu Michael anaknya pertama yang baru berusia 3 tahun bagi kehadiran adik bayinya. Michael senang sekali akan punya adik.


Kerap kali ia menempelkan telinganya diperut ibunya. Dan karena Michael suka bernyanyi, ia pun sering menyanyi bagi adiknya yang masih diperut ibunya itu. Nampaknya Michael amat sayang sama adiknya yang belum lahir itu. Tiba saatnya bagi Karen untuk melahirkan. Tapi sungguh diluar dugaan, terjadi komplikasi serius. Baru setelah perjuangan berjam-jam adik Michael dilahirkan. Seorang bayi putri yang cantik, sayang kondisinya begitu buruk sehingga dokter yang merawat dengan sedih berterus terang kepada Karen; bersiaplah jika sesuatu yang tidak kita inginkan terjadi.


Karen dan suaminya berusaha menerima keadaan dengan sabar dan hanya bisa pasrah kepada yang Kuasa. Mereka bahkan sudah menyiapkan acara penguburan buat putrinya sewaktu-waktu dipanggil Tuhan. Lain halnya dengan kakaknya Michael, sejak adiknya dirawat di ICU ia merengek terus!
Mami, ... aku mau nyanyi buat adik kecil! Ibunya kurang tanggap.
Mami, ... aku pengen nyanyi! Karen terlalu larut dalam kesedihan dan kekuatirannya.
Mami, ... aku kepengen nyanyi! Ini berulang kali diminta
Michael bahkan sambil meraung menangis. Karen tetap menganggap rengekan Michael rengekan anak kecil.


Lagi pula ICU adalah daerah terlarang bagi anak-anak.
Baru ketika harapan menipis, sang ibu mau mendengarkan Michael. Baik, setidaknya biar Michael melihat adiknya untuk yang terakhir kalinya. Mumpung adiknya
masih hidup! Ia d ice gat oleh suster didepan pintu kamar ICU. Anak kecil dilarang masuk!. Karen ragu-ragu. Tapi, suster.... suster tak mau tahu; ini peraturan!
Anak kecil dilarang dibawa masuk! Karen menatap tajam suster itu, lalu katanya: Suster, sebelum menyanyi buat adiknya, Michael tidak akan kubawa pergi!
Mungkin ini yang terakhir kalinya bagi Michael melihat adiknya! Suster terdiam menatap Michael dan berkata, tapi tidak boleh lebih dari lima menit!.
Demikianlah kemudian Michael dibungkus dengan pakaian khusus lalu dibawa masuk ke ruang ICU. Ia didekatkan pada adiknya yang sedang tergolek dalam sakratul
maut. Michael menatap lekat adiknya ... lalu dari mulutnya yang kecil mungil keluarlah suara nyanyian yang nyaring


"... You are my sunshine, my only sunshine,
you make me happy when skies are grey ..." Ajaib! si Adik langsung memberi respon. Seolah ia sadar akan sapaan sayang dari kakaknya.
You never know, dear, How much I love you. Please don't take my sunshine away. Denyut nadinya menjadi lebih teratur. Karen dengan haru melihat dan menatapnya
dengan tajam dan terus, ... terus Michael! teruskan sayang! ... bisik ibunya ... The other night, dear, as I laid sleeping, I dream, I held you in my hands
... dan sang adikpun meregang, seolah menghela napas panjang. Pernapasannya lalu menjadi teratur ... I'll always love you and make you happy, if you will
only stay the same ... Sang adik kelihatan begitu tenang ... sangat tenang.
Lagi sayang! bujuk ibunya sambil mencucurkan air matanya. Michael terus bernyanyi dan ... adiknya kelihatan semakin tenang, relax dan damai ... lalu tertidur
lelap.
Suster yang tadinya melarang untuk masuk, kini ikut terisak-isak menyaksikan apa yang telah terjadi atas diri adik Michael dan kejadian yang baru saja
ia saksikan sendiri.


Hari berikutnya, satu hari kemudian si adik bayi sudah diperbolehkan pulang. Para tenaga medis tak habis pikir atas kejadian yang menimpa pasien yang satu
ini. Mereka hanya bisa menyebutnya sebagai sebuah therapy ajaib, dan Karen juga suaminya melihatnya sebagai Mujizat Kasih Ilahi yang luar biasa, sungguh
amat luar biasa! tak bisa mengungkapkan dengan kata-kata.


Bagi sang adik, kehadiran Michael berarti soal hidup dan mati. Benar bahwa memang Kasih Ilahi yang menolongnya. Dan ingat Kasih Ilahi pun membutuhkan mulut
kecil si Michael untuk mengatakan "How much I love you".
Dan ternyata Kasih Ilahi membutuhkan pula hati polos seorang anak kecil "Michael" untuk memberi kehidupan. Itulah kehendak Tuhan, tidak ada yang mustahil
bagiNYA bila IA menghendaki terjadi.

Note:
Kadang hal-hal yang menentukan, dalam diri orang lain ...
Datang dari seseorang yang kita anggap lemah ...
Hadir dari seseorang yang kita tidak pernah perhitungkan ...
Peace & Love

Source : Anonim

Rabu, 04 Agustus 2010

Cinta tanpa syarat

terima-kasih-kembali

Cerita tentang serdadu yang akhirnya pulang setelah bertempur dengan vietnam. Dia menelpon orangtuanya dari San Fransisco.
A story is told about a soldier who was finally coming home after having fought in Vietnam. He called his parents from San Francisco.


"Mama&Papa, Saya segera pulang, tapi saya punya pertanyaan. Saya punya seorang teman, saya ingin membawanya pulang bersama saya."
"Mom and Dad, I'm coming home, but I've a favor to ask. I have a friend I'd like to bring home with me"


?Tentu, kami senang bertemu dengannya? jawab mereka. ?Ada sesuatu yang kalian harus tau?,lanjut sang anak, ?dia terluka parah dalam pertempuran. Dia menginjak ranjau dan kehilangan lengan dan kakinya, dia tidak punya tempat untuk pergi dan saya ingin dia tinggal bersama kita?
"Sure," they replied, "we'd love to meet him." "There's something you should know the son continued, "he was hurt pretty badly in the fighting. He stepped on a land mind and lost an arm and a leg. He has nowhere else to go, and I want him to come live with us."


?Saya sedih mendengarnya nak. Mungkin kita dapat membantunya mencarikan tempat tinggal?
"I'm sorry to hear that, son. Maybe we can help him find somewhere to live."


?Tidak Ma Pa, Saya ingin dia tinggal bersama kita?. ? Nak, kamu tidak tau apa yang kamu minta?, kata sang ayah. Seseorang yang cacat akan merepotkan kita. Kita punya kehidupan sendiri, dan kita tidak ingin hal seperti ini mengganggu kita. Saya rasa kamu sebaiknya pulang saja dan lupakan orang ini. Dia akan menemukan cara untuk hidupnya sendiri.
"No, Mom and Dad, I want him to live with us." "Son," said the father, "you don't know what you're asking. Someone with such a handicap would be a terrible burden on us. We have our own lives to live, and we can't let something like this interfere with our lives. I think you should just come home and forget about this guy. He'll find a way to live on his own."


Lalu, sang anak menutup telpon. Orang tuanya tidak mendengar khabar darinya. Beberapa hari kemudian, mereka menerima telepon dari kepolisian San Fransisco.
At that point, the son hung up the phone. The parents heard nothing more from him. A few days later, however, they received a call from the San Francisco police.


Mereka di beritahu bahwa putra mereka telah mati setelah jatuh dari gedung bertingkat. Polisi yakin bahwa ini adalah kasus bunuh diri. Orangtua yang sedang berduka itu terbang ke San Fransisco, dan dibawa ke kamar mayat untuk mengidentifikasi tubuh anak mereka. Mereka mengenalinya, tapi yang menakutkan mereka, mereka juga menemukan sesuatu yang tidak mereka ketahui, putranya hanya memiliki satu lengan dan satu kaki.
Their son had died after falling from a building, they were told. The police believed it was suicide. The grief-stricken parents flew to San Francisco and were taken to the city morgue to identify the body of their son. They recognized him, but to their horror they also discovered something they didn't know, their son had only one arm and one leg.


Orang tua dalam cerita ini mirip dengan kebanyakan dari kita. Kita biasanya mudah mencintai orang yang tampan dan menyenangkan, tapi kita tidak menyukai orang yang menyusahkan atau yang membuat kita tidak nyaman
The parents in this story are like many of us. We find it easy to love those who are good-looking or fun to have around, but we don't like people who inconvenience us or make us feel uncomfortable.


Kita akan memilih menjauhi orang yang tidak sesehat, secantik, atau sepintar kita.
We would rather stay away from people who aren't as healthy, beautiful, or smart as we are.


Untunglah, ada seseorang yang tidak akan memperlakukan seperti itu. Seseorang yang mencintai kita tanpa syarat, yang menganggap kita saudara, tanpa memperdulikan seberapa berantakannya kita.
Thankfully, there's someone who won't treat us that way. Someone who loves us with an unconditional love that welcomes us into the forever family, regardless of how messed up we are.


Malam ini, sebelum kamu menikmati malam, ucapkan sebuah doa agar Tuhan memberimu kekuatan yang dibutuhkan untuk menerima orang apa adanya, dan membantu kita semua untuk lebih memahami mereka yang memiliki perbedaan dari kita.
Tonight, before you tuck yourself in for the night, say a little prayer that God will give you the strength you need to accept people as they are, and to help us all be more understanding of those who are different from us!!!


Ada sebuah keajaiban yang disebut persahabatan yang menempati hati. Kamu tidak tahu bagaimana ini terjadi atau kapan ini mulai. Tapi kamu tahu yang selalu menyertainya. Dan kamu menyadari bahwa persahabatan adalah hadiah dari Tuhan yang paling bernilai.
There's a miracle called Friendship That dwells in the heart You don't know how it happens Or when it gets started But you know the special lift It always brings And you realize that Friendship Is God's most precious gift!


Teman adalah perhiasan yang jarang didapat. Mereka membuatmu tersenyum dan mendorongmu untuk suskses. Mereka meminjamkan telinga, mereka berbagi doa, dan mereka selalu mau membuka hati mereka untuk kita.
Friends are a very rare jewel, indeed. They make you smile and encourage you to succeed. They lend an ear, they share a word of praise, and they always want to open their hearts to us.

Senin, 02 Agustus 2010

Kasih Ibu Tiada Taranya...

Kasih Seorang Mama

Pada suatu waktu, di sebuah desa, tinggalah seorang Ibu dengan anak tunggalnya di sebuah rumah kecil dekat hutan..Suaminya pergi begitu saja meninggalkan mereka saat anaknya lahir..


Sang anak pun bertambah dewasa sampai akhirnya ia mengetahui bahwa sebenarnya Ibunya itu buta sebelah mata..


Sang anak pun lama-kelamaan mulai merasa malu terhadap teman-temannya karena Ia mempunyai seorang Ibu yang buta sebelah matanya..Sampai suatu saat, sang anak lari ke rumahnya dengan menangis..Lalu sang Ibu pun bertanya kepada anaknya,"Mengapa Engkau menangis?" lalu jawab anaknya,"Saya malu mempunyai Ibu yang buta seperti Engkau.."


Ibunya tentu sangat terpukul dengan perkataan sang anak..Namun sang ibu tetap menyimpannya dalam hati dan berusaha membangkitkan semangat anaknya kembali..
Setelah beranjak dewasa, sang anak pun pergi meninggalkan Ibunya ke kota karena ia sudah sangat malu dengan Ibunya sendiri..Beberapa tahun berlalu dan sampailah pada suatu waktu dimana sang anak mendapat kabar bahwa Ibunya jatuh sakit, maka sang anak pun bergegas kembali ke rumah Ibunya..Namun sesampainya di dekat rumah Ibunya, rumah itupun sudah dikerumuni banyak orang, lalu sang anak langsung menerobos masuk..


Ternyata sang anak terlambat..
Ibunya baru saja menghembuskan nafas terakhirnya..
Tentu Ia sangat menyesal dengan kejadian itu..Ia langsung menangis sambil memeluk Ibunya yang sudah tak bernyawa dan pada tangan Ibunya, terlihat secarik kertas putih..Ia pun mengambil kertas itu dan ternyata itu adalah surat dari sang Ibu yang berisi......


Untuk yang tercinta Anak-ku..
Mungkin pada saat kamu membaca ini, Ibu sudah tidak ada..Ibu hanya ingin memberitahu sedikit tentang sesuatu yang sebenarnya sudah Ibu tutupi sekian lama..
Ibu sangat menyayangi kamu dari lahir..Engkau dilahirkan sempurna dan lugu..Sampai pada suatu hari ketika kamu masih kecil, mata-mu tersangkut kawat hingga mata-mu terluka sebelah..


Kemudian Ibu pergi membawamu ke kota untuk operasi..Dan ternyata, mata-mu buta..
Ibu sangat bingung waktu itu sampai akhirnya Ibu memutuskan untuk menukar mata-mu yang buta dengan mata Ibu yang masih normal sehingga kamu dapat melihat indahnya dunia dengan kedua bola ini..


Belum sempat sang anak meneruskan mambaca surat itu, ia langsung menangis dan berteriak sangat sedih akan kepergian Ibunya..


Memang kita kini diingatkan kembali bahwa "Kasih Ibu Tiada Taranya.." jadi jangan sekali-kali melawan orang tua-mu..tentunya engkau tidak ingin mengalami hal yang sama dengan sang anak bukan..Apabila anda mempunyai kesalahan kepada orang tua anda, cepatlah meminta maaf...

Anjing susui 3 anak macan

clip_image001

Pernah dengar berita soal anjing yang menyusui anak kucing? Ya, kejanggalan macam itu sudah beberapa kali terdengar. Tapi, bagaimana dengan anjing yang menyusui anak macan? Nah, meski bukan yang pertama kali, tapi ini masih langka.

Kejadian ini berlangsung lagi. Kali ini di sebuah kebun binatang di tenggara Kansas, AS. Di tempat itu seekor golden retriever mengadopsi tiga ekor anak macan yang ditinggalkan induknya. Menurut pemilik Safari Zoological Park, Tom Harvey, ketiga anak macan itu dilahirkan hari Minggu (27/7) lalu.

Sayangnya, induk macan seakan mempunyai masalah dalam mengasuh ketiga anaknya itu. Buktinya, hanya berselang sehari, induk macan itu langsung berhenti mengasuh ketiganya. Alhasil, ketiga bayi macan itu linglung dan terus mencari induknya. "Saat itulah ketiga bayi macan itu dipertemukan dengan induk golden retriever," kata Harvey.

Harvey mengakui, apa yang terjadi saat ini merupakan kejadian langka. Tapi ini benar-benar kenyataan meskipun sebelumnya ia pernah melihat tayangan babi yang mengasuh anak beruang di televisi.

Menurutnya, perkembangan anak anjing hampir sama dengan perkembangan anak macan, terutama dalam fase menyusui hingga menyapih. "Jadi ini nyaris sempurna, rasanya tak ada rentang waktu lain yang mendekati itu," ungkapnya.
Harvey mengatakan, hingga saat ini, Isabella demikian nama induk anjing itu tak menyadari perbedaan yang ada. Si anjing tetap menjilati anak macan saat harus membersihkannya, bahkan ia pun menyusuinya.


Sebelumnya, kasus anjing menyusui anak macan juga pernah terjadi di Kebun Binatang Changchun, China, pertengahan Juli 2007 silam. Saat itu sepasang harimau Siberia bersama dengan dua anak anjing menyusu kepada golden retriever. Saat itu anjing itu pun menjadi induk bagi sepasang macan yang dilahirkan oleh macan sirkus berusia delapan tahun. Spesies hewan buas ini diperkirakan tak lebih dari 400 ekor di seluruh dunia.

The Safari Zoological Park mulai memiliki izin beroperasi sejak tahun 1989 dengan kekhususan pada hewan-hewan buas. Sebutlah leopard, singa, puma, babon, kukang, beruang, dan beberapa lainnya. Bahkan, saat ini di sana juga ada tujuh macan putih dan dua macan jingga.

Aku Menangis Untuk Adikku 6 Kali

Kasih Kakak sama Adiknya

Aku dilahirkan di sebuah dusun pegunungan yang sangat terpencil. Hari demi hari, orang tuaku membajak tanah kering kuning, dan punggung mereka menghadap ke langit. Aku mempunyai seorang adik, tiga tahun lebih muda dariku.


Suatu ketika, untuk membeli sebuah sapu tangan yang mana semua gadis di sekelilingku kelihatannya membawanya, Aku mencuri lima puluh sen dari laci ayahku. Ayah segera menyadarinya. Beliau membuat adikku dan aku berlutut di depan tembok, dengan sebuah tongkat bambu di tangannya.


"Siapa yang mencuri uang itu?" Beliau bertanya. Aku terpaku, terlalu takut untuk berbicara. Ayah tidak mendengar siapa pun mengaku, jadi Beliau mengatakan,
"Baiklah, kalau begitu, kalian berdua layak dipukul!"
Dia mengangkat tongkat bambu itu tingi-tinggi.
Tiba-tiba, adikku mencengkeram tangannya dan berkata,
"Ayah, aku yang melakukannya!"
Tongkat panjang itu menghantam punggung adikku bertubi-tubi. Ayah begitu marahnya sehingga ia terus menerus mencambukinya sampai Beliau kehabisan nafas.


Sesudahnya, Beliau duduk di atas ranjang batu bata kami dan memarahi, "Kamu sudah belajar mencuri dari rumah sekarang, hal memalukan apa lagi yang akan kamu lakukan di masa mendatang? ... Kamu layak dipukul sampai mati! Kamu pencuri tidak tahu malu!"


Malam itu, ibu dan aku memeluk adikku dalam pelukan kami. Tubuhnya penuh dengan luka, tetapi ia tidak menitikkan air mata setetes pun. Di pertengahan malam itu, saya tiba-tiba mulai menangis meraung-raung. Adikku menutup mulutku dengan tangan kecilnya dan berkata,


"Kak, jangan menangis lagi sekarang. Semuanya sudah terjadi."
Aku masih selalu membenci diriku karena tidak memiliki cukup keberanian untuk maju mengaku.


Bertahun-tahun telah lewat, tapi insiden tersebut masih kelihatan seperti baru kemarin. Aku tidak pernah akan lupa tampang adikku ketika ia melindungiku. Waktu itu, adikku berusia 8 tahun Aku berusia 11. Ketika adikku berada pada tahun terakhirnya di SMP, ia lulus untuk masuk ke SMA di pusat kabupaten.


Pada saat yang sama, saya diterima untuk masuk ke sebuah universitas propinsi. Malam itu, ayah berjongkok di halaman, menghisap rokok tembakaunya, bungkus demi bungkus. Saya mendengarnya memberengut, "Kedua anak kita memberikan hasil yang begitu baik...hasil yang begitu baik..." Ibu mengusap air matanya yang mengalir dan menghela nafas, "Apa gunanya? Bagaimana mungkin kita bisa membiayai keduanya sekaligus?"Saat itu juga, adikku berjalan keluar ke hadapan ayah dan berkata, "Ayah, saya tidak mau melanjutkan sekolah lagi, telah cukup membaca banyak buku."


Ayah mengayunkan tangannya dan memukul adikku pada wajahnya. "Mengapa kau mempunyai jiwa yang begitu keparat lemahnya? Bahkan jika berarti saya mesti mengemis di jalanan saya akan menyekolahkan kamu berdua sampai selesai!" dan begitu kemudian ia mengetuk setiap rumah di dusun itu untuk meminjam uang. Aku menjulurkan tanganku selembut yang aku bisa ke muka adikku yang membengkak, dan berkata,


"Seorang anak laki-laki harus meneruskan sekolahnya; kalau tidak ia tidak akan pernah meninggalkan jurang kemiskinan ini."
Aku, sebaliknya, telah memutuskan untuk tidak lagi meneruskan ke universitas. Siapa sangka keesokan harinya, sebelum subuh datang, adikku meninggalkan rumah dengan beberapa helai pakaian lusuh dan sedikit kacang yang sudah mengering. Dia menyelinap ke samping ranjangku dan meninggalkan secarik kertas di atas bantalku:
"Kak, masuk ke universitas tidaklah mudah. Saya akan pergi mencari kerja dan mengirimu uang."Aku memegang kertas tersebut di atas tempat tidurku, dan menangis dengan air mata ber- cucuran sampai suaraku hilang.


Tahun itu, adikku berusia 17 tahun. Aku 20. Dengan uang yang ayahku pinjam dari seluruh dusun, dan uang yang adikku hasilkan dari mengangkut semen pada punggungnya di lokasi konstruksi, aku akhirnya sampai ke tahun ketiga (di universitas) .

Suatu hari, aku sedang belajar di kamarku, ketika teman sekamarku masuk dan memberitahukan, "Ada seorang penduduk dusun menunggumu di luar sana!"Mengapa ada seorang penduduk dusun mencariku? Aku berjalan keluar, dan melihat adikku dari jauh, seluruh badannya kotor tertutup debu semen dan pasir. Aku menanyakannya, "Mengapa kamu tidak bilang pada teman sekamarku kamu adalah adikku?"
Dia menjawab, tersenyum, "Lihat bagaimana penampilanku. Apa yang akan mereka pikir jika mereka tahu saya adalah adikmu? Apa mereka tidak akan menertawakanmu?"Aku merasa terenyuh, dan air mata memenuhi mataku.


Aku menyapu debu-debu dari adikku semuanya, dan tersekat-sekat dalam kata-kataku, "Aku tidak perduli omongan siapa pun! Kamu adalah adikku apa pun juga! Kamu adalah adikku bagaimana pun penampilanmu. .."Dari sakunya, ia mengeluarkan sebuah jepit rambut berbentuk kupu-kupu. Ia memakaikannya kepadaku, dan terus menjelaskan, "Saya melihat semua gadis kota memakainya. Jadi saya pikir kamu juga harus memiliki satu."Aku tidak dapat menahan diri lebih lama lagi. Aku menarik adikku ke dalam pelukanku dan menangis dan menangis.


Tahun itu, ia berusia 20. Aku 23. Kali pertama aku membawa pacarku ke rumah, kaca jendela yang pecah telah diganti, dan kelihatan bersih di mana-mana. Setelah pacarku pulang, aku menari seperti gadis kecil di depan ibuku. "Bu, ibu tidak perlu menghabiskan begitu banyak waktu untuk membersihkan rumah kita!" Tetapi katanya, sambil tersenyum, "Itu adalah adikmu yang pulang awal untuk membersihkan rumah ini.Tidakkah kamu melihat luka pada tangannya?


Ia terluka ketika memasang kaca jendela baru itu.."Aku masuk ke dalam ruangan kecil adikku. Melihat mukanya yang kurus, seratus jarum terasa menusukku. Aku mengoleskan sedikit saleb pada lukanya dan mebalut lukanya. "Apakah itu sakit?" Aku menanyakannya.

"Tidak, tidak sakit.Kamu tahu, ketika saya bekerja di lokasi konstruksi, batu-batu berjatuhan pada kakiku setiap waktu. Bahkan itu tidak menghentikanku bekerja dan..."Ditengah kalimat itu ia berhenti. Aku membalikkan tubuhku memunggunginya, dan air mata mengalir deras turun ke wajahku.


Tahun itu, adikku 23. Aku berusia 26.Ketika aku menikah, aku tinggal di kota. Banyak kali suamiku dan aku mengundang orang tuaku untuk datang dan tinggal bersama kami, tetapi mereka tidak pernah mau. Mereka mengatakan, sekali meninggalkan dusun, mereka tidak akan tahu harus mengerjakan apa. Adikku tidak setuju juga, mengatakan, "Kak, jagalah mertuamu aja. Saya akan menjaga ibu dan ayah di sini."Suamiku menjadi direktur pabriknya. Kami menginginkan adikku mendapatkan pekerjaan sebagai manajer pada departemen pemeliharaan.

Tetapi adikku menolak tawaran tersebut. Ia bersikeras memulai bekerja sebagai pekerja reparasi.Suatu hari, adikku diatas sebuah tangga untuk memperbaiki sebuah kabel, ketika ia mendapat sengatan listrik, dan masuk rumah sakit.


Suamiku dan aku pergi menjenguknya. Melihat gips putih pada kakinya, saya menggerutu, "Mengapa kamu menolak menjadi manajer? Manajer tidak akan pernah harus melakukan sesuatu yang berbahaya seperti ini. Lihat kamu sekarang, luka yang begitu serius. Mengapa kamu tidak mau mendengar kami sebelumnya?"
Dengan tampang yang serius pada wajahnya, ia membela keputusannya.


"Pikirkan kakak ipar--ia baru saja jadi direktur, dan saya hampir tidak berpendidikan.
Jika saya menjadi manajer seperti itu, berita seperti apa yang akan dikirimkan?"
Mata suamiku dipenuhi air mata, dan kemudian keluar kata-kataku yang sepatah-sepatah: "Tapi kamu kurang pendidikan juga karena aku!"
"Mengapa membicarakan masa lalu?" Adikku menggenggam tanganku.
Tahun itu, ia berusia 26 dan aku 29.Adikku kemudian berusia 30 ketika ia menikahi seorang gadis petani dari dusun itu. Dalam acara pernikahannya, pembawa acara perayaan itu bertanya kepadanya, "Siapa yang paling kamu hormati dan kasihi?" Tanpa bahkan berpikir ia menjawab, "Kakakku."


Ia melanjutkan dengan menceritakan kembali sebuah kisah yang bahkan tidak dapat kuingat. "Ketika saya pergi sekolah SD, ia berada pada dusun yang berbeda. Setiap hari kakakku dan saya berjalan selama dua jam untuk pergi ke sekolah dan pulang ke rumah.Suatu hari, Saya kehilangan satu dari sarung tanganku. Kakakku memberikan satu dari kepunyaannya. Ia hanya memakai satu saja dan berjalan sejauh itu.Ketika kami tiba di rumah, tangannya begitu gemetaran karena cuaca yang begitu dingin sampai ia tidak dapat memegang sumpitnya.


Sejak hari itu, saya bersumpah, selama saya masih hidup, saya akan menjaga kakakku dan baik kepadanya."Tepuk tangan membanjiri ruangan itu. Semua tamu memalingkan perhatiannya kepadaku.Kata- kata begitu susah kuucapkan keluar bibirku, "Dalam hidupku, orang yang paling aku berterima kasih adalah adikku." Dan dalam kesempatan yang paling berbahagia ini, di depan kerumunan perayaan ini, air mata bercucuran turun dari wajahku seperti sungai...{inet}

Cahaya Kejujuran

Nilai Kejujuran

Disuatu desa terpencil dipinggiran kota , tinggalah seorang anak laki-laki bersama 6 saudaranya, kehidupan keluarga ini terlihat sangatlah sederhana, orang tuanya hanya seorang buruh tani, kakak dan adiknya semua masih bersekolah sementara ibunya hanya seorang ibu rumah tangga yang hanya mengurusi keluarga. Untuk membantu keuangan keluarganya setiap hari selepas pulang sekolah , ia pergi kepasar untuk berjualan asongan.

Pada suatu hari saat anak ini sedang menjajakan dagangannya, tiba-tiba ia melihat sebuah bungkusan kertas koran yang cukup besar , terjatuh dipinggir jalan, lalu diambilnya bungkusan tersebut, kemudian dibukanya bungkusan itu, namun betapa kaget dan terkejutnya ia, ternyata isi bungkusan tersebut berisi uang dalam nominal besar.

Tampak diraut wajahnya rasa iba dan bukan kegembiraan, ia tampak kebinggungan, karena ia yakin uang ini pasti ada yang memilikinya , pada saat itu juga anak ini langsung berinisiatif untuk mencari si pemilik bungkusan tersebut, sambil mencari-cari s ipemiliknya, tiba-tiba seorang ibu dengan ditemani seorang satpam datang dengan berlinang air mata menghampiri anak kecil itu , lalu ibu ini berkata “De, bungkusan itu milik ibu, isi bungkusan itu adalah uang. Uang itu untuk biaya rumah sakit, karena anak ibu baru saja mengalami kecelakan korban tabrak lari, saat ini anak ibu dalam keadaan kritis dan harus cepat dioperasi karena terjadi pendarahan otak, kalau tidak cepat ditangani ibu khawatir jiwa anak ibu tidak akan tertolong.”

Pagi ini ibu baru saja menjual semua harta yang ibu miliki untuk biaya rumah sakit, Ibu sangat membutuhkan uang ini untuk menyelamatkan jiwa anak ibu.

Lalu anak kecil tersebut berkata, “Benar bu, aku sedang mencari pemilik bungkusan ini, karena aku yakin pemilik bungkusan ini sangat membutuhkan. Ini bu, milik ibu.” Setelah itu anak kecil tersebut langsung berlari pulang , sesampai dirumah ia ceritakan semua kejadian yang baru saja dialami kepada Ibu nya.
Lalu ibunya berkata , “Benar anak ku, kamu tidak boleh mengambil barang milik orang lain, walaupun itu dijalanan karena barang itu bukan milik kita. Ibu sangat bangga pada mu nak. Walau pun kita miskin , namun kamu KAYA dengan KEBAIKAN dan KEJUJURAN. Untuk apa kita memiliki kekayaan yang melimpah, sementara kita harus mengorbankan nyawa orang lain. Kamu sungguh anak yang baik nak, ibu sangat bersyukur mempunyai anak seperti mu.

Hari ini ibu percaya, kamu sudah menyelamatkan satu jiwa melalui kebaikan dan kejujuran mu, kamu harus jaga terus kejujuranmu , karena kejujuran dapat menyelamatkan banyak orang dan kejujuran adalah mata uang yang berlaku dimana-mana.”

“Apa yang bukan milik kita, pantang untuk kita ambil”.
(“Matamu adalah pelita tubuhmu, Jika matamu baik, teranglah seluruh tubuhmu, tetapi jika matamu jahat, gelaplah tubuhmu. Karena itu perhatikanlah supaya terang yang ada padamu jangan menjadi gelap. Jika seluruh tubuhmu terang dan tidak ada bagian yang gelap, maka seluruhnya akan terang, sama seperti apabila pelita menerangi engkau dengan cahayanya.” {inet}

Mamaku sayang…..adek ingin cerita

mom_hug

Mamaku sayang, aku mau cerita sama mama. Tapi ceritanya pake surat ya.Kan, mama sibuk, capek, pulang udah malem. Kalo aku banyak ngomong nanti mama marah kayak kemarin itu, aku jadinya takut dan nangis.

Kalo pake surat kan mama bisa sambil tiduran bacanya. Kalo ngga sempet baca malem ini bisa disimpen sampe besok, pokoknya bisa dibaca kapan aja deh. Boleh juga suratnya dibawa ke kantor.

Ma, boleh ngga aku minta ganti mbak? Mbak Jum sekarang suka galak,Ma. Kalo aku ngga mau makan, piringnya dibanting di depan aku. Kalo siang aku disuruh tidur melulu, ngga boleh main, padahal mbak kerjanya cuman nonton TV aja. Bukannya dulu kata mama mbak itu gunanya buat nemenin aku main?

Trus aku pernah liat mbak lagi ngobrol sama tukang roti di teras depan. Padahal kata Mama kan ngga boleh ada tukang-tukang yang masuk rumah kan? Kalo aku bilang gitu sama mbak, mbak marah banget dan katanya kalo diaduin sama Mama dia mau berhenti kerja.

Kalo dia berhenti berarti nanti Mama repot ya? Nanti Mama ngga bisa kerja ya? Nanti ngga ada yang jagain aku di rumah ya? Kalo gitu susah ya, Ma? Mbak ngga diganti ngga apa-apa, tapi Mama bilangin dong jangan galak sama aku

Ma, bisa ngga hari Kamis sore Mama nganter aku ke lomba nari Bali? Pak Husin sih selalu nganterin, tapi kan dia cowok, Ma. Ntar yang dandanin Aku siapa? Mbak Jum ngga ngerti dandan. Ntar aku kayak lenong. Kalo Mama kan kalo dandan cantik.

Temen-temen aku yang nganterin juga mamanya. Waktu lomba gambar minggu lalu Pak Husin yang nganter; tiap ada lomba Pak Husin juga yang nganter. Bosen, ma. Lagian aku pingin ngasi liat sama temen-temenku kalo Mamaku itu cantik banget, aku kan bangga,Ma. Temen-temen tuh ngga pernah liat mama. Pernah sih liat, tapi itu tahun lalu pas aku baru masuk SD, kan Mereka jadinya udah lupa tampangnya mama.

Ma, hadiah ulang tahun mulai tahun ini ngga usah dibeliin deh. Uangnya Mama tabungin aja. Trus aku ngga usah dibeliin baju sama mainan mahal lagi deh. Uangnya Mama tabung aja. Kalo uang Mama udah banyak,kan Mama ngga usah kerja lagi. Nah, itu baru sip namanya. Lagian mainanku udah banyak dan lebih asyik main sama Mama kali ya?

Udah dulu ya, ma. Udah ngantuk. I love you Mom,..(aku tanya bu guru katanya artinya “aku cinta padamu,” berarti aku juga boleh mencintai mama ya{inet}

ELANG dan KALKUN

Elang

Konon di satu saat yang telah lama berlalu, Elang dan Kalkun adalah burung yang menjadi teman yang baik. Dimanapun mereka berada, kedua teman selalu pergi bersama-sama. Tidak aneh bagi manusia untuk melihat Elang dan Kalkun terbang bersebelahan melintasi udara bebas. Satu hari ketika mereka terbang, Kalkun berbicara pada Elang, "Mari kita turun dan mendapatkan sesuatu untuk dimakan. Perut saya sudah keroncongan nih!". Elang membalas, "Kedengarannya ide yang bagus".


Jadi kedua burung melayang turun ke bumi, melihat beberapa binatang lain sedang makan dan memutuskan bergabung dengan mereka. Mereka mendarat dekat dengan seekor Sapi. Sapi ini tengah sibuk makan jagung, namun sewaktu memperhatikan bahwa ada Elang dan Kalkun sedang berdiri dekat dengannya, Sapi berkata, "Selamat datang, silakan cicipi jagung manis ini". Ajakan ini membuat kedua burung ini terkejut. Mereka tidak biasa jika ada binatang lain berbagi soal makanan mereka dengan mudahnya. Elang bertanya,"Mengapa kamu bersedia membagikan jagung milikmu bagi kami?". Sapi menjawab, "Oh, kami punya banyak makanan disini. Tuan Petani memberikan bagi kami apapun yang kami inginkan".


Dengan undangan itu, Elang dan Kalkun menjadi terkejut dan menelan ludah. Sebelum selesai, Kalkun menanyakan lebih jauh tentang Tuan Petani. Sapi menjawab, "Yah, dia menumbuhkan sendiri semua makanan kami. Kami samasekali tidak perlu bekerja untuk makanan". Kalkun tambah bingung, "Maksud kamu, Tuan Petani itu memberikan padamu semua yang ingin kamu makan?". Sapi menjawab, "Tepat sekali!. Tidak hanya itu, dia juga memberikan pada kami tempat untuk tinggal." Elang dan Kalkun menjadi syok berat!. Mereka belum pernah mendengar hal seperti ini. Mereka selalu harus mencari makanan dan bekerja untuk mencari naungan.


Ketika datang waktunya untuk meninggalkan tempat itu, Kalkun dan Elang mulai berdiskusi lagi tentang situasi ini. Kalkun berkata pada Elang, "Mungkin kita harus tinggal di sini. Kita bisa mendapatkan semua makanan yang kita inginkan tanpa perlu bekerja. Dan gudang yang disana cocok dijadikan sarang seperti yang telah pernah bangun. Disamping itu saya telah lelah bila harus selalu bekerja untuk dapat hidup."Elang juga goyah dengan pengalaman ini, "Saya tidak tahu tentang semua ini. Kedengarannya terlalu baik untuk diterima. Saya menemukan semua ini sulit untuk dipercaya bahwa ada pihak yang mendapat sesuatu tanpa imbalan. Disamping itu saya lebih suka terbang tinggi dan bebas mengarungi langit luas. Dan bekerja untuk menyediakan makanan dan tempat bernaung tidaklah terlalu buruk. Pada kenyataannya, saya menemukan hal itu sebagai tantangan menarik".


Akhirnya, Kalkun memikirkan semuanya dan memutuskan untuk menetap dimana ada makanan gratis dan juga naungan. Namun Elang memutuskan bahwa ia amat mencintai kemerdekaannya dibanding menyerahkannya begitu saja. Ia menikmati tantangan rutin yang membuatnya hidup. Jadi setelah mengucapkan selamat berpisah untuk teman lamanya Si Kalkun, Elang menetapkan penerbangan untuk petualangan baru yang ia tidak ketahui bagaimana kedepannya.

Semuanya berjalan baik bagi Si Kalkun. Dia makan semua yang ia inginkan. Dia tidak pernah bekerja. Dia bertumbuh menjadi burung gemuk dan malas. Namun lalu suatu hari dia mendengar istri Tuan Petani menyebutkan bahwa Hari raya Thanksgiving akan datang beberapa hari lagi dan alangkah indahnya jika ada hidangan Kalkun panggang untuk makan malam. Mendengar hal itu, Si Kalkun memutuskan sudah waktunya untuk minggat dari pertanian itu dan bergabung kembali dengan teman baiknya, si Elang. Namun ketika dia berusaha untuk terbang, dia menemukan bahwa ia telah tumbuh terlalu gemuk dan malas. Bukannya dapat terbang, dia justru hanya bisa mengepak-ngepakkan sayapnya. Akhirnya di Hari Thanksgiving keluarga Tuan Petani duduk bersama menghadapi panggang daging Kalkun besar yang sedap.


Ketika anda menyerah pada tantangan hidup dalam pencarian keamanan, anda mungkin sedang menyerahkan kemerdekaan anda dan Anda akan menyesalinya setelah segalanya berlalu dan tidak ada KESEMPATAN lagi. Selalu ada keju gratis dalam perangkap tikus.