Jumat, 09 Juli 2010

Malaikat Kecil

malaikat-kecil

Pada perang dunia ke 2, di salah satu kamp tahanan Nazi, puluhan ribu orang Yahudi menjadi tawanan disini, kebanyakan diantara mereka adalah para ibu dan anak-anak kecil, karena dalam jangka waktu lama terkurung mereka kelihatan pucat dan kurus kering.


Terkadang mereka diberi kebebasan untuk keluar menghirup udara segar, pada saat itu adalah seorang anak lelaki kecil, akan lari dengan cepat kepadang rumput yang nun jauh disana, walaupun mendapat hardikan sipir penjara, dia tidak peduli dia dengan gembira akan memetik sekuntum bunga menyerahkannya kepada ibu dan kakaknya. Karena sifatnya yang lembut dan periang mereka semua memanggilnya “Malaikat kecil”.


Kemurungan dan kesedihan menyelimuti setiap orang karena kematian mengintai setiap orang, mereka tidak tahu apakah masih ada hari esok. Tetapi “malaikat kecil” ini selalu bersifat riang, terkadang dia akan menyanyi, terkadang dia memanjat dan memandang keluar dari jendela kecil dipenjara, terkadang dia akan duduk diam termenung.


Tidak berapa lama kemudian, Papa “malaikat kecil” dibawa keluar oleh sipir penjara sejak saat itu tidak pernah muncul lagi. Semua orang menangis, tetapi “malaikat kecil” tidak menangis dan ia bertanya :” Papa sudah di surga, disana apakah ada bunga dan kebahagiaan?”


Tidak berapa lama kemudian, ibunya juga meninggal karena sengsara, “malaikat kecil” bertanya kepada kakaknya :”Kehidupan di surga lebih bagus dari pada kehidupan di dunia ini, saya pikir demikian, apakah benar kakak? Mereka yang pergi kesurga tidak ingin kembali lagi ke dunia ini.”


Saat terakhir telah tiba, beberapa ribu orang Yahudi, secara perlahan digiring oleh sipir penjara ketempat kuburan yang besar disana tempat pembantai massal. Keadaan sangat sepi karena semua orang merasa tertekan, kematian demikian nyata mendekati mereka, menghadapi kematian dan ketakutan membuat ribuan orang ini tidak bersuara keadaan sunyi senyap.


Semua suara nyaring anak-anak terdengar, seperti seberkas cahaya matahari menyinari hati setiap orang :”Apakah sekarang kita mau berangkat ke surga? Betapa senangnya, di surga terdapat kebebasan dan kegembiraan, kenapa kita masih mau tinggal disini?” Ucapan polos malaikat kecil ini membuat hati setiap orang tergetar.


Baris demi baris orang tewas dibawah penjagalan para Nazi. Ketika tiba giliran malaikat kecil, dia maju selangkah, dengan suara keras dia berkata : “tolong tunggu sebentar.” Dia memandang keadaan disekelilingnya, pandangan menerawang sampai ke padang rumput, melanjutkan perkataannya :”Saya sangat suka dunia ini, tolong biarkan saya memandang sekejab lagi, dunia yang indah ini akan akan saya simpan dalam ingatan saya.” Semua orang menangis, semua pandangan mata orang memandang sekejab dunia yang indah ini. Lalu mereka dan malaikat kecil dengan kepala terangkat sambil tersenyum menghadap tembusan peluru Nazi yang keji.


Apakah kekerasan dapat membinasakan semua hal, didalam hati pahlawan kecil yang penuh kasih dan polos, kekerasan hanya membuat orang yang melakukan tindakan kekerasan itu kelihatan picik bagaikan iblis jahat. Walaupun kita terlibat kedalam situasi yang bagaimana sulit dan menyedihkan, silahkan memandang sekali lagi, karena didunia ini , banyak kejadian dalam kehidupan manusia yang terlihat indah dan nyata. (Erabaru/hui)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar