Jumat, 23 Juli 2010

Pengorbanan Raja Rusa

raja-rusa

Dahulu kala, di sebuah hutan yang subur terdapat seekor raja rusa yang sangat gagah. Badannya tinggi tegap, diatas kepalanya terdapat tanduk bercabang, sepasang matanya sangat tajam, serta di badannya tumbuh bulu bunga-bunga yang cantik.

Raja rusa ini dengan sekelempok rusa hidup di hutan yang subur. Mereka memakan rumput dan bunga yang tumbuh subur di hutan ini dan meminum air pengunungan yang murni dan bersih, mereka hidup dengan bebas, damai dan bahagia.

Tetapi kehidupan yang tenang ini tidak bertahan terlalu lama.

Pada suatu hari, ada seorang raja yang membawa banyak prajuritnya berburu dihutan ini, raja juga membawa anjing dan elang pemburu. Mereka segera mengepung seluruh hutan ini, anak panah berterbangan bagaikan hujan yang turun dengan deras.

Raja rusa membawa rakyatnya berlarian kesana-kemari untuk menghindar, dengan susah payah akhirnya mereka terlepas dari kepungan pemburu, tetapi banyak rusa yang sudah mati kena anak panah para pemburu. Ada juga rusa yang terjatuh ke jurang, ada yang jatuh kedalam perangkap, ada yang tertangkap hidup-hidup, serta ada yang terluka parah dan ada yang terjatuh ke dalam sungai dan rawa-rawa.

Raja rusa melihat banyak rakyatnya yang mati dan terluka hatinya sangat sedih. Dia beranggapan setelah tragedi ini berlalu mereka dapat hidup dengan damai lagi, tetapi beberapa hari kemudian raja dan prajuritnya datang berburu lagi, sekali ini lebih banyak yang mati dan terluka.

Rupanya raja sangat gemar makan daging rusa, sehingga setelah selang beberapa hari mereka pasti akan datang berburu kembali.

Raja rusa berpikir,

”Saya sebagai seorang raja, harus melindungi rakyat saya, jika saya masih tinggal di hutan ini hanya untuk mendapat makanan yang segar dan air yang jernih bersih, membuat rakyat saya banyak yang mati dan ditangkap, sungguh tidak pantas saya menjadi seorang raja! Tetapi kami harus pindah kemanakah? Dimana ada tempat yang lebih bagus dari hutan ini lagi?.

Setelah lama berpikir akhirnya raja memutuskan akan menjumpai raja untuk bernegosiasi, dia lalu pergi ke kota mencari sang Raja.

Rakyat yang berada di kota melihat ada seekor rusa yang berbadan tegab dengan langkah gagah memasuki kota, menjadi sangat keheranan.

Semua orang berkata,

”Karena raja kita adalah seorang raja yang baik hati, berbelas kasih dan arif sehingga dikunjungi rusa ajaib.”

Mereka semua beranggapan ini merupakan pertanda baik, sehingga tidak ada seorangpun berani menghalangi dan menangkap raja rusa ini.

Raja rusa sampai kehadapan raja sambil berlutut berkata,

”Kami semua hidup di lingkungan Baginda, kami harap mendapat perlindungan dan ketenangan  hidup, tetapi akhir-akhir ini kami diserang oleh kelompok pemburu sehingga banyak diantara kami mati dan luka parah. Saya mendengar Baginda suka makan daging rusa, kami tidak berani menghindar. Kami hanya ingin tahu, dalam sehari Baginda memerlukan berapa ekor rusa. Maka jumlah itu akan dengan sukarela datang, percayalah kepada kami, kami tidak akan berbohong. Atas nama Tuhan yang berbelas kasih, saya harap Baginda mengasihani kami!.”

Raja setelah mendengar perkataan raja rusa menjadi sangat terkejut dan berkata kepada raja rusa,

"Menurut koki istana sehari hanya memerlukan seekor rusa, tidak disangka karena sehari hanya memerlukan seekor rusa, membuat begitu banyak rusa yang mati dan luka. Saya sangat menyesal, baiklah seperti yang engkau katakan tadi jika setiap hari ada seekor rusa yang dengan suka rela datang ke dapur istana, saya bersumpah mulai hari ini tidak akan pergi ke hutan berburu lagi.”

Setelah berterima kasih kepada raja, raja rusa kembali ke hutan mengumpulkan semua rakyatnya mengumumkan hasil negosiasinya dengan raja.

Raja rusa berkata,

"Mulai sekarang, setiap hari hanya ada seekor rusa demi keselamatan  kita semua mengorbankan dirinya sendiri, maka seluruh rakyat kita dapat hidup dengan aman, jika tidak demikian kita selamanya tidak dapat hidup dengan aman lagi.”

Seluruh rakyat rusa setelah mendengar perkataan raja rusa, mereka juga berangggapan hanya dengan cara demikian dapat hidup aman. Akhirnya mereka dengan sukarela berurutan menentukan diri sendiri pergi menghadap ke dapur istana.

Mulai saat itu, setiap hari tentu ada seekor rusa yang otomatis datang ke dapur istana, mulai saat itu juga raja tidak pernah berburu lagi dihutan.

Yang mendapat giliran ke dapur istana, sebelum memulai perjalanan datang menghadap dan berpamitan ke raja rusa.

Raja rusa selalu dengan penuh air mata, menasehati mereka,

”Di dalam kehidupan ini, pasti suatu hari akan mati, engkau mengorbankan nyawamu demi kita semua, ini adalah sebuah hal yang sangat membanggakan. Engkau  jangan takut dan  jangan dendam, pergilah dengan tenang!”

Hari demi hari berlalu.  Pada hari ini, giliran seekor rusa betina mengorbankan hidupnya.

Tetapi rusa betina ini sedang hamil tua, dia sedang mengandung seekor rusa kecil yang sudah mendekati hari melahirkan, rusa betina ini berlutut dihadapan raja rusa sambil menangis berkata,

”Baginda, saya bukan takut mati, tetapi anak didalam kandungan saya ini tidak berdosa, ia mempunyai hak untuk terus hidup! Mohon baginda tunda beberapa hari, biarkan giliran yang berikutnya pergi, setelah melahirkan saya pasti akan pergi melapor ke dapur istana.”

Rusa yang mendapat giliran berikutnya mendengar harus segera pergi, dengan berlutut dihadapan raja rusa sambil menangis memohon,

”Baginda! Jika tiba giliran saya mati saya pasti tidak akan menghindar, menurut peraturan saya masih berhak untuk hidup satu hari satu malam lagi, setelah satu hari satu malam lagi  saya pasti akan mati dengan rela.”

Raja rusa merasa serba susah,

”Jika membiarkan rusa betina pergi! sekali akan mengorbankan 2 nyawa, jika membiarkan rusa ini pergi! Gilirannya masih belum sampai.”

Setelah berpikir sejenak raja rusa membiarkan kedua ekor rusa itu mengundurkan diri memutuskan dirinya sendiri yang akan menggantikan mereka.

Setelah raja rusa sampai di dapur istana, dia berlutut disana, dengan pasrah menanti.

Karena raja rusa pernah ke istana, koki istana segera mengenalinya, dia melihat rusa yang gagah berani ini datang sendiri mengorbankan dirinya, merasa sangat heran, lalu dia pergi melapor hal ini kepada raja.

Raja menyuruh pengawalnya membawa raja rusa menghadapnya dan bertanya,

”Kenapa hari ini engkau sendiri yang datang?”

Raja rusa lalu menceritakan cerita tentang rusa betina yang mengandung tua dan seekor rusa yang belum gilirannya dia tidak tega mengorbankan mereka, akhirnya memutuskan dirinya sendiri yang menggantikan mereka.

Raja setelah mendengar kisah ini sangat terharu sambil meneteskan air mata berkata,

"Tidak disangka seekor rusa adalah seekor binatang dapat demikian mengorbankan dirinya sendiri demi rusa yang lain! sedangkan saya sebagai manusia, setiap hari harus membunuh seekor rusa hanya demi memenuhi nafsu makan saya. Saya ini sebagai raja rusa saja tidak pantas!"

Raja segera memerintahkan koki istana melepaskan raja rusa, mulai saat itu dia berjanji tidak akan memakan daging rusa lagi. Raja pun memerintahkan seluruh rakyatnya mulai saat itu tidak boleh menyakiti para rusa, jika tidak menuruti perintah akan dihukum dengan hukuman berat.

Raja rusa setelah kembali ke hutan, mulai saat itu dia dan seluruh rakyatnya kembali hidup dengan damai dan bahagia lagi. (Erabaru/hui)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar